Sukses

Perawat RI Punya Prospek Cerah Kerja di Eropa

Salah satu profesi di Indonesia yang menjadi unggulan di negara lain adalah perawat.

Liputan6.com, Jakarta - Pekerja di bidang kesehatan khususnya perawat punya peluang bekerja di Eropa. Saat ini, Indonesia dan Eropa tengah berunding untuk mewujudkan kerja sama di bidang ekonomi yakni Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).

Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri mengatakan, banyak topik dibahas dalam perundingan ini, termasuk isu ketenagakerjaan. Pemerintah sendiri ingin supaya tenaga kerja Indonesia masuk ke Eropa. Eropa memiliki masalah terkait banyak penduduk yang termasuk golongan tua. Maka itu, kebutuhan akan perawat bakal besar.

"(Eropa) Mereka lagi mengalami problem aging, dan kebutuhan mereka untuk perawat cukup besar. Sektor maritim juga. Jadi memang keterbukaan pasar kerja di Eropa dan Indonesia akan dikonkritkan dalam perundingan CEPA ini," kata dia di Kementerian Tenaga Kerja Jakarta, Selasa (14/2/2017).

Perundingan kerja sama tersebut dimotori Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu). "Tapi CEPA yang lead adalah Kemendag dan Kemenlu. Jadi kita support aja yang berhubungan dengan tenaga kerja," ujar dia.

Ditanya soal keterampilan (skill), Hanif mengatakan kerjasama ini justru menjadi peluang untuk meningkatkan keterampilan. Hanif sendiri ingin pekerja level menengah masuk ke Eropa.

"Justru ‎salah satu yang kalau kita mau dapat manfaat dari perundingan itu adalah ketika kita bisa memanfaatkan profesional dan pekerja skill kita yang tingkat menengah. Karena kalau tingkat tinggi kan kita ini dari segi jumlah masih terbatas. Nah tapi yang menengah ini yang middle skill dan middle professional jumlahnya cukup besar. Ini yang sekarang kita minta diakomodasi di pasar tenaga kerja Eropa,"pungkas dia.

Anggota Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Hendri Saparini sebelumnya mengatakan, salah satu profesi di Indonesia yang menjadi unggulan di negara lain, yakni perawat.

"Perawat kita itu jagoan di luar negeri, karena berdasarkan penelitian, perawat kita humble, teliti, sabar. Tapi ironis tidak dibekali sertifikat keahlian, sehingga tidak bisa bergaji tinggi," dia menjelaskan. (Amd/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.