Sukses

Jokowi Minta Sumut Jadi Hub Internasional, Ini Langkah Menhub

Presiden Jokowi meminta Sumatera Utara jadi hub internasional

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mendukung sepenuhnya langkah Presiden Joko Widodo yang mengawal langsung pelaksanaan proyek dan program prioritas nasional di Provinsi Sumatera Utara.

Kemenhub akan bekerja keras mempersiapkan infrastruktur transportasi untuk mewujudkan Sumut menjadi hub internasional. Salah satu yang dilakukan adalah telah memasukkannya pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung ke Proyek Strategis Nasional.

"Langkah Presiden ini tentu visioner. Penetapan (program prioritas) ini juga sesuai dengan masterplan Kementerian Perhubungan,"‎ kata Budi Karya dalam keterangannya, Jumat (17/2/2017).

Ditekankannya, posisi geografis Sumut mempunyai keunggulan strategis yaitu berada di jalur pelayaran internasional Selat Malaka dan dekat dengan Singapura, Malaysia serta Thailand.

Potensi geografis ini dapat dikembangkan sebagai hub internasional sehingga bisa menggerakkan perekonomian di wilayah-wilayah lain di Pulau Sumatera.

"Pelabuhan hub internasional di Indonesia itu masing-masing Pelabuhan Kuala Tanjung (Sumut) di Kawasan Barat dan Pelabuhan Bitung (Sulut) di Kawasan Timur. Selain itu Kemenhub juga menetapkan pelabuhan Tanjung Priok sebagai hub internasional" jelasnya.

Budi menambahkan, dukungan penyiapan infrastruktur transportasi telah disiapkan Kemenhub. Antara lain pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung dan pembangunan akses kereta api dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Sei Mangke sampai ke pelabuhan ke Pelabuhan Kuala Tanjung.

Sesuai rencana pembangunan, pelabuhan Kuala Tanjung sudah masuk ke dalam proyek strategis nasional. Pengembangan pelabuhan Kuala Tanjung meliputi rencana pengembangan terminal multipurpose dan terminal peti kemas (hub internasional).

"Rencana pengembangan pelabuhan Kuala Tanjung dilakukan dalam 5 tahapan, dengan target kapasitas ultimate dermaga sepanjang 1.500 M dengan kapasitas hingga 13 juta TEUs," terang Menhub. (Yas)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.