Sukses

Pemenang Pilkada DKI Jakarta Harus Ramah Investasi

Pemilihan Umum Kepala Daerah atau Pilkada DKI Jakarta 2017 harus berlanjut ke putaran dua

Liputan6.com, Jakarta Pemilihan Umum Kepala Daerah atau Pilkada DKI Jakarta 2017 harus berlanjut ke putaran dua. Pasalnya belum ada pasangan calon yang suaranya lebih dari 50 persen.

Pengamat Ekonomi dari Economic Action Indonesia (EconAct) Ronny P Sasmita mengatakan, sapapun yang terpilih nanti, harus menciptakan iklim investasi yang bersahabat dengan para pengusaha.

"Sebab, gubernur berperan besar dalam kelanjutan proyek di daerahnya. Karena biasanya, sebelum berekspansi lebih jauh, pengusaha menunggu siapa pemimpin daerahnya dan bagaimana programnya diterapkan," kata Ronny kepada Liputan6.com, Sabtu (18/2/2017).

Dari berjalannya Pilkada putaran pertama, Ronny memandang sebenarnya Indonesia, terutama DKI Jakarta dilihat investor dan pengusaha positif. Itu terjadi karena proses pilkada berjalan aman dan terkendali.

"Memang rasanya tidak ada alasan bagi pengusaha untuk ragu mengambil langkah bisnis sembari menunggu hasil pilkada putaran kedua. Karena bila dilihat pengalaman sebelumnya, bila politik memanas, nyatanya perekonomain masih bisa berjalan," ujarnya.

‎Dibuktikannya, sektor perdagangan dan jasa yang menjadi andalan ekonomi di Jakarta tetap bisa tumbuh di tengah hiruk pikuk pilkada. Selain itu, Jakarta memiliki potensi kelas menengah yang besar sehingga daya beli masyarakat masih bagus. Dan itu akan menjadi pelumas ekonomi yang sangat signifikan

Hal ini bisa dilihat dari sektor konsumsi dan government spending yang naik dan akan terus naik seirama pilkada putaran kedua. Alhasil, kalau GDP naik, banyak sektor yang terbawa naik dikemudian hari.

"Pendek kata, ekonomi politik Pilkada kali ini terbilang cukup supportif untuk terus berputarnya roda ekonomi, terutama di Jakarta. Tidak ada hal signifikan yang dicandra oleh pengusaha yang akan benar-benar mengganggu roda bisnis dan nafas perekonomi ibu kota," tutup pria yang juga sebagai Staf Ahli Ekonomi Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini