Sukses

Bappenas Susun Pengembangan Kawasan Blok Masela

Dalam perencanaan pengembangan kawasan Blok Masela tidak boleh ada pembagian antara area pribadi dan area publik.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas tengah menyusun pengembangan kawasan di sekitar Blok minyak dan gas (migas) Masela, Maluku. Hal ini dilakukan agar pengembangan kawasan tersebut juga dirasakan oleh masyarakat sekitar.

Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, dalam perencanaan pengembangan kawasan Blok Masela tidak boleh ada pembagian antara area pribadi dan area publik. Meski demikian, faktor keamanan blok tersebut juga harus dijadikan prioritas.

"Dari sisi planning, tidak boleh lagi ada pembagian antara wilayah privat dengan publik. Kalau kilang Liquefied natural gas (LNG) diamankan itu harus, tapi kegiatan lain akan lebih baik bercampur dengan sekitarnya. Sehingga kota yang terbentuk bukan yang artifisial. Bukan yang enclave privat dan publik, tapi yang publik saja dengan suatu wilayah terbatas dengan standar keamanannya," ujar dia di Jakarta, Jumat (24/2/2017).

Saat ini Kementerian PPN tengah menyusun rencana pengembangan kawasan di sekitar Blok Masela. Bappenas akan melihat pengembangan sejumlah kota di dunia yang kondisinya serupa dengan blok tersebut.

"Itu kami lagi menyusun, kami gunakan referensi beberapa kota di dunia yang kebetulan punya industri gas yang berhasil hindari enclave. Karena enclave itu kadang-kadang terjadi secara natural juga sehingga akhirnya perusahaan itu cenderung konsentrasi di suatu wilayah dan memakai fasilitas umum untuk keperluan mereka sendiri," jelas dia.

Bambang menjelaskan, sejumlah proyek infrastruktur akan dibangun untuk mendukung pengembangan Blok Masela ini. Untuk anggarannya akan disesuaikan dengan kebutuhan dari proyek infrastruktur tersebut.

"Semua untuk keperluan jalan, listrik, air, semua harus dibangun. Anggarannya sesuai kebutuhan. Kami belum punya target khusus (penyelesaian desain pengembangan) karena karena kita belum tahu project development-nya mulai kapan. Tapi kita selesaikan segera. Dalam tahun ini, karena kita kan belum tahu persis apa yang dibutuhkan industri migasnya juga," tutur dia. (Dny/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini