Sukses

Di awal Pekan, IHSG Menguat Tipis ke 5.390,08

Pada perdagangan hari ini, IHSG berpeluang berada di kisaran 5.360 hingga 5.410.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu beegrak di zona hijau pada awal pekan ini. Sentimen dari Amerika Seirkat (AS) dan Asia akan mempengaruhi gerak IHSG.

Pada pra pembukaan perdagangan, Senin (27/2/2017), IHSG naik tipis 1,91 poin atau 0,04 persen ke level 5.387,81. Pada pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG masih mampu menguat 4,59 poin atau 0,09 persen ke level 5.390,08. Indeks saham LQ45 juga naik 0,05 persen ke level 896,27.

Ada sebanyak 95 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 35 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG ke level yang lebih tinggi. Di luar itu 83 saham lainnya diam di tempat.

Pada Senin pagi, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.393,66 dan terendah 5.387,63. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 10.629 kali dengan volume perdagangan 410 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 167 miliar. Investor asing melakukan aksi beli sekitar Rp 7,57 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 13.329.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat. Sektor saham pertambangan naik 0,46 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham perkebunan yang naik 0,31 persen dan industri dasar naik 0,20 persen.

Saham-saham yang menguat pada Senin pagi antara lain saham MYTX naik 12,82 persen ke level Rp 88 per saham, saham BULL mendaki 8,70 persen ke level Rp 150 per saham, dan saham GOLL naik 6,54 persen ke level Rp 144 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham RODA turun 7,63 persen ke level Rp 242 per saham, saham GREN merosot 5,94 persen ke level Rp 190 per saham, dan saham AGRS tergelincir 5,50 persen ke level Rp 190 per saham.

Gerak IHSG berseberangan dengan bursa Asia. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang melemah tipis di awal perdagangan. Namun jika dibandingkan dengan akhir Desember 2016, Indeks acuan saham di kawasan Asia ini terhitung masih menguat 11 persen.

Analis PT BNI Securities Ankga Adiwirasta menjelaskan, pada penutupan perdagangan Jumat lalu, indeks Dow Jones ditutup naik 0,05 persen ke level 20.821,76 sementara indeks S&P 500 ditutup naik 0,15 persen persen ke level 2.367,34. "Para pelaku pasar merespon positif janji kebijakan Trump yang akan melakukan pemangkasan pajak dan perizinan," jelas dia.

Sementara itu dari kawasan Asia, indeks Nikkei dibuka melemah 0,80 persen ke level 19.128,25. Pelemahan ini merespon nilai tukar yen yang menguat ke level 112,13 per dolar AS yang berpengaruh negatif terhadap produk ekspor Jepang.

Pengaruh dari bursa AS dan Asia diprediksi berpengaruh ke indeks IHSG yang diprediksi bergerak menguat dengan potensi masih akan bergerak mix," tambah dia. IHSG berpeluang berada di kisaran 5.360 hingga 5.410 dengan saham-saham rekomendasi antara lain UNVR, INCO, INDF dan TLKM.

Sedangkan dalam riset DBS, perhatian investor minggu ini akan tertuju kepada Presiden AS Donald Trump yang akan memberikan pidatonya di hadapan Kongres pada hari Selasa dan juga data pertumbuhan ekonomi AS.

Para pelaku pasar akan mencari petunjuk dari Trump mengenai rencana reformasi pajak untuk korporasi dan individu, dan juga rencana stimulus fiskal. (Gdn/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.