Sukses

Menteri Rini Bakal Rombak Direksi AirNav Indonesia

Jajaran direksi AirNav Indonesia akan dirampingkan menjadi lima orang direksi dari sebelumnya tujuh orang direksi.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno berencana untuk terus melakukan penyegaran di perusahaan BUMN. Dalam waktu dekat perusahaan BUMN yang bakal kena jatah penyegaran adalah Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia.

Dari sumber Liputan6.com, jajaran direksi AirNav Indonesia akan dirampingkan. Saat ini AirNav Indonesia memiliki 7 direksi, termasuk Bambang Tjahjono sebagai Direktur Utama. Nantinya dua direksi AirNav Indonesia akan dilebur, dan kemudian total hanya memiliki 5 direksi.

Adapun dua direksi yang akan dilebut adalah‎ Direktur Pengembangan Layanan yang kini dijabat New In Hartaty dan Direktur Teknik yang dijabat oleh Lukman Laisa‎. Bersamaan dengan perampingan itu, rencananya Menteri Rini juga akan mengganti Direktur Utama AirNav Indonesia.

Rencana perubahan susunan direksi di AirNav Indonesia tersebut dibenarkan oleh pejabat Kementerian BUMN.‎ "Perubahan struktur AirNav ditujukan untuk memperkuat jajaran direksi sehingga bisa meningkatkan kinerja AirNav yang harus mengimbangi dinamika aktivitas bandara yang akan terus meningkat," kata Staf Khusus Menteri BUMN Devy Wildasari Adjiningsih kepada Liputan6.com, Selasa (28/2/2017).

Devy menjelaskan, saat ini Kementerian BUMN tengah mempersiapkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Sebelum RUPS tersebut dilaksanakan, saat ini AirNav Indonesia masih bekerja dengan jajaran direksi yang belum berubah.

Untuk diketahui,  Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 77 Tahun 2012, AirNav Indonesia adalah badan usaha yang menyelenggarakan pelayanan navigasi penerbangan di Indonesia serta tidak berorientasi mencari keuntungan.

Berbentuk Badan Usaha Milik Negara yang seluruh modalnya dimiliki negara berupa kekayaan negara yang dipisahkan dan tidak terbagi atas saham sesuai Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN. (Yas/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.