Sukses

Harga Tanah Cepat Naik, Karawang Jadi Primadona Properti Baru

Karawang tengah berbenah menjadi kota industri berbasis properti

 

Liputan6.com, Jakarta Karawang tengah berbenah menjadi kota industri berbasis properti. Sejumlah proyek-proyek properti mulai tumbuh di kota yang dulunya adalah lumbung padi nasional ini. Pengembang juga melihat ada potensi besar di Karawang.

“Karawang kami yakini akan terus tumbuh ekonominya dengan menjamurnya proyek-proyek industri dan properti. Tahun 2017 ini, kami tempatkan Karawang menjadi salah satu unggulan proyek Residential APL, selain Medan, Balikpapan, dan Batam,” kata Assistant Vice President Strategic Marketing Agung Podomoro Land (APL) Agung Wiradjaya, di Jakarta, Rabu (1/3/2017).

Hal itu yang menjadikan APL membangun sejumlah proyek residensial di Karawang yaitu Grand Taruma dan Taruma City. Dari situ, Karawang disebut sebagai kawasan primadona properti yang baru. Berkembangnya Karawang menjadi kota industri berbasis properti juga ditandai dengan melonjaknya harga properti dan tanah di Karawang dengan cepat.

“Dulu sebelum ada Grand Taruma, harga tanah di sini sekitar Rp 700 ribu per meter persegi, setelah Agung Podomoro Land masuk harga naik jadi Rp 1,7 juta, kini setelah Grand Taruma semakin mapan harga tanah naik jadi gila-gilaan, rata-rata sekitar Rp 10 juta per meter persegi," kata General Manager Taruma City, Rina Irawan. 

Dia menambahkan, anak usaha APLN, PT Pesona Gerbang Karawang menawarkan produk baru berupa rumah kebun (garden house) kepada konsumen premium. Konsep properti rumah kebun yang dijual rata-rata memiliki luas tanah sekitar 300 meter persegi dengan bangunan rumah kecil seluas 38 meter persegi di dalamnya.

Dari 9 klaster perumahan di dalam kawasan Grand Taruma, 8 klaster telah diserahterimakan 1.134 unit rumah tropis dua lantai dalam berbagai tipe. Sedangkan 1 klaster yakni klaster Adityawarman akan disediakan untuk segmen rumah kebun sejumlah 31 unit.

"Kami akan menjual rumah kebun sekitar Rp 8 juta per meter persegi tergantung lokasi,” tambahnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini