Sukses

6 Kelemahan Perempuan Saat Kelola Uang

Ada banyak yang mengatakan perempuan sangat pintar kelola keuangan. Namun, ada juga yang katakan kalau perempuan itu boros.

Liputan6.com, Jakarta - Setiap orang memiliki kesempatan untuk menjadi kaya dan juga miskin. Semua roda berputar dan juga semua berkesempatan untuk merasakan rezeki.

Hal yang membuatnya berbeda adalah bagaimana orang tersebut mengelola dan memanfaatkan keuangan yang ada dengan pengeluaran dan kebutuhan Anda.

Banyak yang mengatakan perempuan sangat pintar dalam mengelola keuangan, namun ada juga yang justru mengatakan karena perempuan banyak keinginannya maka terkesan boros dan menghamburkan uang. Lantas apa kelemahan yang terjadi jika pengelolaan keuangan dipegang oleh perempuan, seperti dikutip dari www.cermati.com, Jumat (3/3/2017)?

1. Boros Untuk Berbelanja

Berbelanja merupakan hal yang paling alami yang sering dilakukan oleh manusia, terutama perempuan. Sayangnya perempuan seringkali membeli barang dan berbelanja dengan uang yang sebenarnya tidaklah banyak.

Selain itu barang yang dibelipun bukan barang yang penting atau kategori kebutuhan. Karena hal inilah yang membuat perempuan sangat buruk untuk mengendalikan keuangan dan mengelola uang. Sifat yang boros dan tidak bisa memilah mana yang kategori kebutuhan mana yang termasuk keinginan.

2. Mengutamakan Emosi

Bagaimana bisa perempuan menggunakan dan mengelola keuangan jika masih mengandalkan perasaan dan nafsu. Misalnya mereka cenderung membeli karena ingin bukan karena butuh.

Perempuan juga cenderung menghabiskan uang untuk mengendalikan suasana hati mereka. Berbeda dengan lelaki yang menggunakan logika dan perhitungan matang untuk mengelola keuangan. Meski tidak bisa digeneralisasi namun jika diambil sampel begitulah dominansinya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tak Ada Inisiatif

3. Tidak Ada Inisiatif

Perempuan yang berkembang sangatlah jarang, mereka rata-rata mengelola uang sesuai dengan adanya dan tidak mengembangkannya.

Padahal hal ini sangat dibutuhkan oleh lelaki atau pasangan. Misalnya perempuan inisiatif untuk usaha, bisnis dan membantu sang suami atau pasangannya.

Jadi uang dan pemasukan bisa bergulir dengan baik. Sayangnya para wanita terlalu apatis dan cenderung untuk melakukan hal tersebut karena memang ingin memiliki uang untuk diri sendiri. Bukan untuk mengembangkan uang tersebut agar bisa mendapat pemasukan untuk memenuhi kebutuhan dan menambah keuangan rumah tangga.

4. Menyepelekan Hal-Hal Kecil

Jika sebagian orang merasa investasi tidaklah penting maka salah satunya pasti kaum perempuan. Mereka termasuk orang yang mengelola dan menggunakan uang karena memang kebutuhan dan apapun yang di depan mata, bukanlah yang di masa depannya nanti.

Maka beberapa wanita yang mengetahui lelaki menyimpan uang untuk investasi jangka panjang dengan nominal yang besar, maka mereka akan segera marah. Padahal investasi jangka panjang sangatlah penting untuk keadaan keuangan anda di masa yang akan datang.

Jadi ketika Anda butuh uang di masa selanjutnya terutama jika mendadak, maka anda bisa memanfaatkan uang tersebut. Sayangnya wanita tidak akan senang dengan investasi besar yang belum tentu benar adanya.

3 dari 3 halaman

Skala Prioritas Rendah

5. Lemah Iklan dan Tidak Responsif

Iklan, strategi marketing dan lainnya menjadikan wanita sangat dilarang untuk menggunakan dan mengelola keuangan. Karena diskon, potongan harga saja di mata perempuan sudah sangat membantu mereka memenuhi keinginan dan membeli barang-barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Padahal uang tersebut bisa saja ditabung  dan menyimpan untuk hal yang mendesak.

Perempuan juga cenderung lambat dan panik dalam menghadapi kebutuhan keuangan. Ujungnya mereka hanya akan menggunakan uang dari utang dan juga menggadaikan barang.

Karena kembali pada poin sebelumnya yang mereka tidak percaya akan hal investasi. Ketidak-responsifan inilah yang merugikan perempuan sendiri, pasangan bahkan keluarga yang keuangannya dikelola oleh Anda.

6. Skala Prioritas Rendah

Beberapa laki-laki menggolongkan keuangan dan kebutuhannya berdasarkan skala prioritas. Misalnya beberapa lelaki merasa mereka cukup mandi dan menggunakan parfum.

Selain itu mencuci pakaian dan menyetrika pakaian untuk menjadi rapi dan bersih. Namun berbeda dengan perempuan, di mana mereka harus menggunakan wewangian, lotion, lulur bahkan sabun untuk menjadi cantik. Skala prioritas yang rendah inilah yang menyulitkan perempuan untuk mengelola keuangan.

Karena uang akan menjadi bahan transaksi dalam masa sekarang atau masa depan maka mengelola uang sangatlah penting. Selain untuk menolong anda dalam krisis keuangan anda juga akan mengerti bagaimana kesulitannya mendapatkan uang dan juga membuangnya secara percuma.

Terlepas dari benar atau tidak, namun baik perempuan maupun laki-laki memiliki kelemahan dalam mengelola keuangan. Semua kembali pada masing-masing pihak dan kebijaksanaan mereka dalam mengatur uang dalam hidup.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.