Sukses

Kunjungi RI, Ratusan Pengusaha Australia Jajaki Investasi

Jumlah penduduk RI yang mencapai 255 juta jiwa menjadi nilai tambah para investor dari Australia.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia bersama dengan pemerintah Australia kembali menggelar Indonesia-Australia Business Week (IABW). Acara ini berlangsung mulai 6-10 Maret 2017 dan di adakan di lima kota di Indonesia, salah satunya di Jakarta. Untuk di ibukota, Indonesia-Australia Business Weekdiadakan di Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta.

IABW 2017 ini menjadi bagian dari perjanjian Indonesia-Australia Comprehensiver Economic Partnership yang telah ditandatangani kedua negara beberapa tahun lalu. Acara ini pernah diadakan pada 2015.

Dalam IABW 2017 ini akan menghadirkan ratusan investor dari Australia. Adapun‎ tujuan acara ini adalah menawarkan berbagai peluang investasi kepada pengusaha Australia baik sektor perdagangan, pendidikan, pariwisata, dan lain sebagainya.

Bagi Australia, acara ini menjadi satu acara yang memiliki daya tarik tersendiri mengingat posisi Indonesia di Asia Tenggara menjadi satu negara yang perkembangan ekonominya stabil dan berkualitas.

Ditambah, dengan jumlah penduduk mencapai 255 juta jiwa, mayortitasnya terdiri dari penduduk yang memiliki usia di bawah 30 tahun. Hal ini yang bisa menjadi nilai tambah para investor dari Australia.

IABW 2017 akan menyajikan berbagai acara, mulai dari seminar, site visit, pameran produk dan peluang peningkatan jaringan dengan pebisnis dan pemerintah Indonesia.

Akan hadir sebagai nara sumber dalam acara IABW 2017 seperti Menteri Perdagangan, Pariwisata dan Investasi Australia Steven Ciobo,‎ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Indonesia (BKPM) Thomas Lembong dan perwakilan dari Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia.‎

Berdasarkan data BKPM, realisasi Investasi dari Australia pada 2016 mencapai US$ 174 juta, naik tipis empat persen dari tahun sebelumnya sebesar US$ 167 juta.

BKPM menargetkan total investasi Australia ke Indonesia dapat mencapai US$ 3 miliar atau setara Rp 39 triliun dalam 3-5 tahun ke depan.

(Yas/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini