Sukses

Sektor Perkebunan Tahan Pelemahan IHSG

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah tipis 7,2 poin ke level 5.402 pada Selasa pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak variasi dengan kecenderungan melemah meski tipis pada perdagangan saham Selasa pekan ini.

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (7/3/2017), IHSG turun tipis 7,20 poin atau 0,13 persen ke level 5.402,61. Indeks saham LQ45 merosot 0,20 persen ke level 896. Sebagian besar indeks saham melemah.

Ada sebanyak 164 saham melemah sehingga mendorong IHSG turun tipis. Sedangkan 152 saham menguat, sehingga tahan pelemahan IHSG. 106 saham lainnya diam di tempat.

Pada Selasa ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.427,90 dan terendah 5.386,32. Total frekuensi perdagangan saham sektiar 335.984 kali dengan volume perdagangan saham 13,4 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 6,3 triliun. Investor asing melakukan aksi beli Rp 84 miliar. Posisi dolar AS di kisaran Rp 13.340.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham perkebunan naik 1,23 persen, sektor saham infrastruktur mendaki 0,28 persen dan sektor saham keuangan naik 0,06 persen. Sektor saham industri dasar turun 0,71 persen, dan catatkan penurunan terbesar.

Saham-saham yang mencatatkan penguatan antara lain saham RIMO naik 34,74 persen ke level Rp 256 per saham, saham FORU melonjak 28,96 persen ke level Rp 236 per saham, dan saham PKPK naik 28,77 persen ke level Rp 94 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham SRIL merosot 15,32 persen ke level Rp 420 per saham, saham BKSW menurun 5,71 persen ke level Rp 330 per saham, dan saham KOIN melemah 21,38 persen ke level Rp 250 per saham.

Bursa Asia sebagian besar variasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,36 persen ke level 23.681, indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,61 persen ke level 2.094, indeks saham Shanghai menguat 0,26 persen ke level 3.242, indeks saham Singapura mendaki 0,25 persen ke level 3.129, dan indeks saham Taiwan mendaki 0,57 persen ke level 9.738. Sedangkan indeks saham Nikkei turun 0,18 persen ke level 19.344.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menilai IHSG alami tekanan wajar. Saat ini pelaku pasar menanti rilis cadangan devisa pada Februari. Selain itu, aliran dana investor asing yang masuk juga belum besar. William menambahkan, sejumlah saham berkapitalisasi yang alami koreksi turut pengaruhi IHSG.

"IHSG masih konsolidasi wajar. Ada koreksi di saham yang sudah naik kemarin antara lain Adhi Karya, Telekomunikasi Indonesia dan HM Sampoerna turut pengaruhi IHSG," ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menambahkan, dari eksternal juga belum ada sentimen yang terlalu pengaruhi IHSG. Ia yakin, posisi IHSG masih menguat dalam jangka pendek.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.