Sukses

Mengalir ke Mana Hasil Tambang yang Dikeruk Freeport di Papua?

PT Freeport Indonesia telah 50 tahun menggarap tambang tembaga di Papua.

Liputan6.com, Jakarta - PT Freeport Indonesia telah 50 tahun menggarap tambang tembaga di Papua. Selama puluhan tahun tambang tersebut telah mengeruk bijih tembaga dari Tambang Grasberg.

Lalu dibawa ke mana hasil produksi perusahaan tambang asal Amerika Serikat tersebut?

Juru Bicara Freeport Indonesia Riza Pratama mengatakan, bijih tembaga mentah (ore) yang diproduksi dari tambang akan masuk proses pengolahan menjadi konsentrat tembaga. Melalui proses ini, nilai tambah bijih tembaga sudah mencapai 95 persen.

Proses selanjutnya, konsentrat tembaga tersebut menempuh proses pemurnian untuk dijadikan produk turunan. Menurut Riza, 40 persen konsentrat yang diproduksi Freeport Indonesia dibawa ke fasilitas pemurnian mineral (smelter) PT Smelting, di Gresik.

Smelter yang berada di Jawa Timur tersebut memang milik Freeport Indonesia sehingga mayoritas memurnikan konsentrat yang dikirim oleh Freeport Indonesia melalui kapal dari Papua langsung.

"Komposisi terbesar produksi kami memang masuk ke Smelting Gresik," kata Riza, di Jakarta, ‎Kamis (9/3/2017).

Dalam membangun smelter di Gresik tersebut, Freeport Indonesia bekerjasama dengan Mitsubishi dan membentuk PT Smelting Gresik. Pabrik yang beroperasi sejak 1997 tersebut mampu memurnikan 1 juta konsentrat tembaga per tahun.

"Karena kami memandang perlu untuk meningkatkan hilirisasi maka kami gandeng perusahaan Jepang yang pengalaman untuk membangun smelter," paparnya.

Untuk diketahui, Konsentrat yang dimurnikan menghasilkan produk berupa tembaga katoda. Nantinya tembaga katoda ini diserap industri kabel. Selain itu pemurnian konsentrat itu menghasilkan produk sampin bernama anoda slime. Anoda ini dapat dimurnikan lagi menjadi emas.

Meski mayoritas konsentrat Freeport Indonesia dari Papua dimurnikan pada Gresik, tetapi kapasitasnya belum cukup untuk memurnikan seluruh hasil produksi konsentrat.

Karena itu, sisa dari konsentrat yang tidak bisa dimurnikan pada smelter tersebut di ekspor ke sejumlah negara. Negara yang menjadi tujuan ekspor konsentrat untuk dimurnikan, diantaranya adalah ‎Jepang, Tiongkok, Korea Selatan dan Spanyol. (Pew/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini