Sukses

Melihat Saham Pilihan Jelang Pilkada Jakarta Putaran Kedua

Sektor saham telekomunikasi, perkebunan dan batu bara menjadi pilihan di tengah keriuhan politik.

Liputan6.com, Jakarta - Keriuhan politik usai pemilihan kepala daerah (Pilkada) pada Februari belum berakhir terutama warga Jakarta. Masyarakat Jakarta akan kembali menggunakan hak pilihnya dalam Pilkada putaran kedua yang akan dilaksanakan pada 19 April 2017.

Berdasarkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dari 101 Pilkada yang dilaksanakan serentak pada Februari lalu, hanya Jakarta yang melaksanakan putaran kedua. Artinya 100 pilkada yang digelar di daerah lainnya, para calon langsung terpilih pada putaran pertama. Jakarta harus memasuki putaran kedua karena ketiga pasangan calon tidak ada yang mencapai perolehan suaran hingga 51 persen sesuai aturan berlaku.

Data KPU memperlihatkan pasangan Agus-Sylviana mendapat 17 persen, pasangan Ahok-Djarto mendapat suara 43 persen, sedangkan pasangan Anis-Sandi mendapat perolehan suara 40 persen. Dengan perolehan ini maka pasangan yang berhak maju ke putaran kedua adalah pasangan Ahok-Djarot dan Anis-Sandi.

Menunggu perhelatan putaran kedua ini, pasar terus bergerak sesuai dengan kondisi yang ada. Menurut PT Bahana Sekuritas, ada lima saham pilihan yang layak dikoleksi di tengah keriuhan politik antara lain saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), saham PT United Tractors Tbk (UNTR), saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), saham PT Eagle High Plantation Tbk (BWPT), dan saham PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA).

"Saat masa kampanye hingga hasil Pilkada keluar, penggunaan telekomunikasi meningkat," ujar Kepala Riset PT Bahana Sekuritas Harry Su, seperti ditulis Jumat (10/3/2017).

Ia menuturkan, sedangkan saham-saham komoditas lebih dipengaruhi faktor eksternal. Khusus untuk saham PT United Tractors Tbk, PT Bahana Sekuritas menaikkan target harga Rp 32.000 dari target harga sebelumnya Rp 26.500. Hal itu lantaran volume penjualan alat berat diperkirakan naik hingga 35 persen atau menjadi 3.000 unit dari perkiraan sebelumnya 2.393 unit termasuk memperhitungkan rendahnya harga batu bara.

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk diperkirakan masih membukukan kinerja positif dari keriuhan politik yang terjadi di era digital dan ponsel pintar yang menjadi ajang kampanye lebih efektif. Pendapatan Telkom diperkirakan mencapai Rp 130,4 triliun pada akhir 2017. Sedangkan laba bersih mencapai Rp 22,85 triliun. Target harga saham sebesar Rp 5.000 dari harga saat ini sekitar Rp 3.920.

Sedangkan PT AKR Corporindo Tbk akan dulang hasil dari peningkatan aktivitas pertambangan seiring dengan naiknya harga batubara dan OPEC memotong produksi minyak untuk tahun ini.

Menurut Bahana, perusahaan distributor bahan bakar minyak terbesar di Indonesia ini, akan membukukan pendapatan sebesar Rp 21,3 triliun pada akhir 2017, dengan perkiraan laba bersih sebesar Rp 1,6 triliun. Bahana merekomendasikan beli dengan target harga Rp 8.380, dari harga saham saat ini sekitar Rp 6.325.

Sementara itu untuk Tunas Baru Lampung dan Eagle High Plantation diperkirakan masih mencatatkan kinerja positif dengan rekomendasi beli masing-masing di harga Rp 1.720 untuk Tunas Baru Lampung dari rata-rata harga saham saat ini sekitar Rp 1.245, dan target harga Rp 630 untuk Eagle High Plantation dari rats-rata harga saham saat ini sekitar Rp 356.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini