Sukses

Harga BBM RI Termurah di Asia Tenggara, Ini Rinciannya

Dengan harga BBM yang terjangkau mendorong daya saing nasional untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Indonesia masih lebih murah ‎dibandingkan negara Asia Tenggara lainnya.

"Penetapan harga BBM ini mencerminkan upaya pemerintah untuk mewujudkan energi yang berkeadilan," kata Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerjasama (Biro KLIK) Kementerian ESDM, Sujatmiko di Jakarta, Selasa (21/3/2017).

Sujatmiko menyebutkan, mengacu pada data globalpetrolprice.com, harga BBM di enam Negara Asia Tenggara berkisar dari Rp 6.891 sampai dengan Rp 18.899 per liter, untuk jenis yang setara Premium dengan Research Octane Number 88 (RON 88 )‎ sampai BBM RON 95. Keenam negara tersebut, yaitu Malaysia, Vietnam, Filipina, Thailand, Laos, dan Singapura.

Sebagai perbandingan, harga bensin jenis Pertamax Turbo dengan kualitas lebih baik berkadar RON 98, yang dijual PT Pertamina hanya sebesar Rp 9.050 per liter‎. Sedangkan harga bensin Premium RON 88 tanpa subsidi per liter hanya sekitar Rp 6.550 per liter.

"Sehingga kalau dilihat harga bensin Indonesia lebih murah dibandingkan beberapa negara Asia Tenggara lainnya," jelas dia.

Sementara untuk harga solar di enam negara Asia Tenggara lainnya, berkisar mulai Rp 6.591 per liter hingga Rp 13.262 per liter. Dengan melihat itu, solar bersubsidi di Indonesia dinilai lebih murah karena dijual Rp 6.150 per liter, usai mendapatkan subsidi sebesar Rp 500 per liter.

Sementara untuk harga  solar non subsidi yang dijual Pertamina sebesar Rp 7.200 per liter untuk Dexlite dan Rp 8.400 per liter untuk Pertamina Dex.
‎
Dia mengatakan, beragamnya harga BBM di berbagai belahan dunia antara lain karena penerapan pajak yang bervariasi, subsidi, ongkos angkut, dan spesifikasi.

‎Dengan harga BBM yang terjangkau mendorong daya saing nasional untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal tersebut telah terbukti ‎dari data  Badan Pusat Statistik (BPS),‎  pertumbuhan ekonomi Indonesia 2016 mencapai 5,02 persen, karena harga BBM yang terjangkau.

 "Harga BBM yang lebih murah akan meningkatkan daya saing nasional di kawasan ASEAN," dia menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.