Sukses

IHSG Merosot 30 Poin Imbas Bursa Global

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot 30,36 poin ke level 5.512 pada pra pembukaan Rabu pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Tekanan IHSG ini mengikuti bursa global yang tergelincir.

Pada pra pembukaan perdagagan saham, Rabu (22/3/2017), IHSG turun 30,36 poin atau 0,55 persen ke level 5.512,72. Pada pembukaan perdagangan saham pukul 09.00 WIB, IHSG tergelincir 36,96 poin atau 0,67 persen ke level 5.506. Indeks saham LQ45 susut 1,11 persen ke level 912. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Ada sebanyak 101 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sedangkan 45 saham menguat dan 69 saham lainnya diam di tempat.

Pada awal sesi perdagangan saham, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.512,80 dan terendah 5.498,49. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 8.455 kali dengan volume perdagangan 309 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 194 miliar.

Secara sektoral, 10 sektor saham tertekan. Sektor saham aneka industri tergelincir 1,06 persen, sektor saham keuangan merosot 1,03 persen dan sektor saham tambang susut 0,86 persen.

Saham-saham lapis kedua dan ketiga catatkan penguatan. Saham WINS naik 8,13 persen ke level Rp 266, saham OASA menguat 5,65 persen ke level Rp 374 per saham, dan saham MDRN mendaki 6,58 persen ke level Rp 80 per saham.

Saham BBTN merosot 4,89 persen ke level Rp 2.150 per saham, saham SMRU susut 3,98 persen ke level Rp 338 per saham, dan saham KIAS tergelincir 3,33 persen ke level Rp 87 per saham.

Bursa Asia pun kompak tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,94 persen ke level 24.362, indeks saham Korea Selatan Kospi tergelincir 2,06 persen ke level 19.055.

Selain itu, indeks saham Jepang Nikkei turun 2,01 persen ke level 19.065, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul indeks saham Shanghai melemah 0,21 persen ke level 3.254, indeks saham Singapura turun 0,91 persen ke level 3.129, dan indeks saham Taiwan tergelincir 0,84 persen ke level 9.888.

Analis PT Mandiri Sekuritas Hadiyansyah menilai IHSG sedang dalam kondisi jenuh beli, IHSG berpeluang koreksi. IHSG akan bergerak di kisaran level support 5.466 dan resistance 5.566.

Dalam laporan Ashmore, IHSG naik 0,16 persen pada perdagangan saham kemarin didorong sektor saham batu bara. Harga batu bara stabil di kisarna US$ 80 per ton jadi angin segar. Selain itu, imbal hasil obligasi turun menjadi 7,125 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.