Sukses

Pesan Presiden Jokowi untuk Pengusaha Muda RI

Presiden Jokowi membuat rapat kerja nasional Himpi yang dihadiri 1.500 pengurus dari 34 badan pengurus daerah se-Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XVI Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta.

Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan, pada 2045 Indonesia akan menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi terbesar di dunia. Pada tahun tersebut, jumlah penduduk diperkirakan mencapai 309 juta jiwa dengan pertumbuhan ekonomi berkisar antara 6 persen,

"PDB US$ 9,1 triliun, artinya kurang lebih Rp 120 ribu triliun, sekarang Rp 30 ribu triliun. Kemudian income per kapita US$ 3.500, pada 2045 US$ 29 ribu. Ini loncatan besar," ujar dia di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Senin (27/3/2017).

Dia menuturkan, untuk mencapai hal tersebut, maka dibutuhkan peran generasi muda dan para pengusaha muda di Tanah Air. ‎"Tapi siapa yang pegang peranan, ini Hipmi. Karena yang seperti saya dan senior-senior lain mungkin sudah almarhum," lanjut dia.

Namun Jokowi berharap para pengusaha muda ini tidak hanya mengandalkan fasilitas yang diberikan pemerintah. Sebab menurut dia, di era kompetisi seperti ini, maka para pengusaha harus bisa mandiri.

"Karena era kompetisi, jangan sampai ada pengusaha muda minta fasilitas. Jangan minta ke saya hal-hal seperti. Karena mazhab saya persaingan. Tapi akan berikan peluang pada yang muda-muda," kata dia.

Selain Jokowi, sejumlah menteri Kabinet Indonesia Kerja akan menjadi pembicara yakni Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Perdagangan Engartiasto Lukito, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, dan Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral Archandra Tahar.

Rakernas ini dihadiri sebanyak 1.500 pengurus dari 34 Badan Pengurus Daerah se-Indonesia yang akan berlangsung hingga beberapa hari ke depan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.