Sukses

Jurus Pemerintah Bikin RI Jadi Negara Ekonomi Terbesar di Dunia

Pemerintah telah membagi pola pembangunan ekonomi yang terfokus dalam tiga hal.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah telah membagi pola pembangunan ekonomi yang terfokus dalam tiga hal. Fokus pembangunan tersebut untuk mencapai target pemerintah pada 2045 menjadikan Indonesia sebagai negara ekonomi terbesar ke-4 di dunia.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, fokus pertama pemerintah yaitu pada pembangunan infrastruktur. Hal ini telah dilakukan sejak awal 2015 hingga 10 tahun mendatang.

"Pembangunan infrastruktur, betul-betul harus fokus dan diselesaikan karena bisa memperkuat competitivenes kita. Biaya listrik, transportasi, bisa kita jatuhkan biar produk-produk kita bisa bersaing dengan produk dari luar," ujar dia di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Senin (27/3/2017).

Kemudian, pada tahapan 10 tahun kedua yang menjadi fokus pemerintah yaitu hilirisasi di sektor industri. Menurut Jokowi, pada tahap ini Indonesia diharapkan tidak lagi menjual bahan mentahnya ke negara lain. Melainkan harus diekspor dalam bentuk barang jadi.

‎"Jangan kita pada tahapan 10 tahun yang kedua, jangan sekali-sekali ada yang berjualan bahan mentah, setop. Semua harus barang minimal setengah jadi, yang bisa kita push agar ekspor barang jadi semua. Kelapa sawit, jangan ngirim CPO mulu," kata dia.

Kemudian, pada tahap 10 tahun ketiga yang menjadi fokus pemerintah yaitu Indonesia harus menjadi negara dengan industri jasa yang besar. Indonesia punya potensi yang besar dalam hal ini mengingat kekayaan alam yang dimiliki sangat luar biasa.

"Kemudian di 10 tahun yang ketiga harus bisa masuk secara besar-besaran di industri jasa. Kekuatan kita adalah di industri pariwisata. Kita baru memproses membangun 10 destinasi wilayah baru. Silahkan masuk ke sarana pendukungnya bisa restoran, bisa jual souvenir. Dan karena hampir semua tempat yang tadi ada di layar Danau Toba Morotai, Labuan bajo, fasilitas-fasilitas tadi belum saja yang dikelola secara profesional," ujar dia.


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini