Sukses

Indonesia Bakal Jadi Negara Industri Maju pada 2035

Ada tiga tahap agar Indonesia sebagai negara industri demi topang penguatan ekonomi.

Liputan6.com, Jakarta - Misi pemerintah menjadikan Indonesia negara maju masih membutuhkan banyak pekerjaan rumah, terutama di sektor industri. Sektor industri menjadi satu tolak ukur sebuah negara bisa keluar dari middle income trap atau jebakan kelas menengah untuk bisa menjadi negara dengan pendapatan menengah ke atas.

Staf Ahli Menteri Bidang Penguatan Struktr Industri, Kementerian Perindustrian Ngakan Timur Antara memaparkan untuk menjadikan Indonesia sebagai negara industri demi menopang penguatan ekonomi perlu beberapa tahap. Saat ini, setidaknya ada 3 pemetaan fokus pengembangan industri yang sudah disusun Kementerian Perindustrian.

"Dari tiga fokus itu, ujungnya di 2035 Indonesia akan menjadi negara industri yang tangguh," kata Ngakan ‎dalam diskusi 'GLobal Trade Opportunity Vs Trumponomics: Indonesia Inc Strategic COmpotitiveness' yang diadakan oleh Pusat Data Bisnis Indonesia‎ (PDBI) di Hotel JW Marriot, Jakarta, Rabu (29/3/2017).

Fokus pertama, tepatnya pada 2015-2018, pemerintah akan fokus pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di sektor industri. Dalam pengembangan SDM ini, Kementerian Perindustrian akan fokus dalam peningkatan pendidikan vokasi.

Pengembangan pendidikan vokasi ini akan dilakukan mulai dari tahap pendidikan, pemagangan, hingga sertifikasi para pekerja di berbagai industri.

Untuk fokus ke dua, tepatnya pada 2018-2024, peningkatan daya saing industri Indonesia di dunia internasional akan‎ ditingkatkan. Salah satu cara adalah dengan mengembangkan industri hilirisasi di Indonesia.

Sedangkan fokus pengembangan industri pada 2025-2035 adalah penguatan produk dan inovasi di berbagai industri. Dengan demikian pada 2035, Indonesia akan dikenal sebagai negara industri di dunia.

"Di 2035 nantinya jumlah pekerja di sektor industri ini menjadi 29,2 juta dan kontribusi sektor industri terhadap ekspor bisa mencapai 78,4 persen," ujar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.