Sukses

Khalil Rafati, Mantan Pecandu Narkoba yang Sukses Jadi Miliarder

Sebelum mendulang sukses besar, Khalil merupakan seorang pecandu narkoba.

Liputan6.com, Jakarta - Jeratan narkoba dan gaya hidup yang berantakan sukses menyeret kehidupan Khalil Rafati ke jurang kehancuran. Sebelum nasibnya berubah seperti sekarang, pria asal Amerika Serikat (AS) ini menjalani hidupnya sebagai seorang tunawisma.

Tak hanya sampai di situ, ia juga merupakan seorang pecandu narkoba akut. Khalil pernah mengalami overdosis hingga sembilan kali.

Semua bermula pada 2003. Khalil Rafati yang saat itu berusia 33 tahun mengalami overdosis akut akibat narkoba jenis kokain yang dikonsumsinya. Berat badan Khalil hanya 49 kilogram (kg). Dampak dari kokain tersebut, kulit dan sekujur tubuhnya pun penuh bisul.

Melansir BBC, Rabu (29/3/2017), Khalil memang memiliki keinginan untuk lepas dari jeratan narkoba. Sayangnya, ia selalu gagal untuk bisa lepas dari pengaruh obat-obatan terlarang tersebut.

Khalil Rafat saat jadi pecandu narkoba (foto: bbc.com)

Namun, setelah mengalami overdosis narkoba untuk yang kesembilan kalinya, ia akhirnya menyadari bahwa tidak ada orang lain yang bisa menyelamatkan dirinya selain dirinya sendiri.

Alhasil, ia pun menghabiskan waktu selama empat bulan di pusat rehabilitasi. Hasilnya, ia dinyatakan bebas dari ketergantungan narkoba sejak saat itu.

Khalil kemudian bertekad untuk menjalani hidup sehat. Bermula dari kebiasaan untuk mengkonsumsi makanan sehat, ia akhirnya membuat sebuah produk yang kini berhasil membawanya sebagai seorang miliarder.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Membangun Bisnis

Khalil sadar akan kehidupannya yang kelam. Ia pun bertekad untuk keluar dan bangkit untuk membangun hidup yang lebih baik.

Dibantu seorang temannya, Khalil pun diperkenalkan dengan minuman jus yang menyehatkan. Tak lama setelahnya, Rafati pun mulai membuat minuman itu untuk menghormati staf dan pasien yang ada di pusat rehabilitasinya dulu, Riviera.

”Teman saya itu sedikit hippie. Dia mengajarkan saya vitamin, makanan organik, dan superfood,” terangnya.

Pada 2007, kebiasaannya membuat makanan sehat pun mulai dijual. Dia membuka Riviera Recovery, pusat rehabilitasi sembari memperkenalkan produk buatannya. Bukan hanya menjajakan jusnya di pinggir jalan Los Angeles, Khalil juga memasok jus kepada tunawisma dan orang sakit, terutama pecandu narkoba.

Pada 2011, Khalil melaunching Sunlife Organics bersama temannya. Pembukaan pertama di Malibu dan langsung sukses besar.

Tahun pertama, dia membukukan pendapatan US$ 1 juta. Saat ini, Khalil punya 200 karyawan yang tersebar di enam gerai.

Yang lebih luar biasa, kesuksesan yang ia peroleh tak membuatnya sombong. Khalil dikenal sebagai bos yang dicintai semua karyawannya. Ia tak segan mengulurkan tangan bagi karyawan yang membutuhkan bantuan.

”Saya tidak menganggap saya super pintar. Tetapi saya ingin hidup dan saya menyerahkan semua usaha untuk melakukan yang terbaik,” kata Khalil (Vna/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.