Sukses

RI Bisa Rugi Gara-Gara Kebijakan Trump Ini

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald J. Trump telah menandatangani kebijakan yang mencabut perang melawan batu bara. Kebijakan tersebut bertolakbelakang dengan keterlibatan AS dalam pengurangan emisi gas yang disepakati dalam Kesepakatan Antisipasi Perubahan Iklim pada Perjanjian Paris 2015.

‎Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menegaskan, pemerintahan Trump sudah sejak awal bertentangan dengan komitmen pemerintah sebelumnya mengenai isu perubahan iklim. Hal ini akan memicu reaksi dari negara lain.

"Sudah disampaikan beberapa kali, arahnya (Trump) tidak akan menjalankan komitmen climate change. Negara lain akan bereaksi kalau Eropa akan mengambil leadership-nya lebih banyak," kata dia di Jakarta, Kamis (30/3/2017).

Sri Mulyani menuturkan, kebijakan suatu negara yang bertentangan dengan antisipasi perubahan iklim dalam mengurangi emisi gas, tentu akan berdampak ke Indonesia sebagai negara kepulauan.

"Kalau sampai terjadi, kita negara kepulauan akan sangat banyak dirugikan. Karena buat kita menjalankan ini bukan karena AS ikut atau tidak, tapi karena kita percaya menjaga bumi ini menjadi suistanable adalah untuk kepentingan masyarakat kita," Sri Mulyani menerangkan.

Untuk diketahui, dalam pertemuan Menkeu dan Gubernur Bank Sentral G20 di Baden-baden, Jerman belum lama ini, tidak ada kesepakatan mengenai isu perubahan iklim. Pangkal masalahnya karena AS tidak mau komitmen menjalani kesepakatan mengurangi risiko perubahan iklim.

"Karena AS tidak mau melakukan komitmen climate change, maka tidak ada kesepakatan di G20," tegas Sri Mulyani.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.