Top 3: Negara dengan Perkembangan Ekonomi Terbaik

Liputan6.com, Jakarta - Uni Emirat Arab mampu menduduki peringkat teratas sebagai negara dengan perkembangan ekonomi terbaik di dunia. Hal ini sesuai dengan survei terbaru yang dikeluarkan oleh U.S. News & World Report.

Organisasi tersebut melakukan survei dengan lebih dari 21 ribu responden yang tersebar di 80 negara. Beberapa faktor penilaian masuk dalam survei ini. Termasuk diantaranya pengaruh perekonomian, kondisi masyarakat hingga kualitas hidup di negara tersebut.

Artikel mengenai negara dengan perkembangan ekonomi terbaik di dunia tersebut menjadi salah satu artikel yang banyak dibaca. Selain itu masih ada beberapa artikel lain yang layak untuk disimak.

Lengkapnya, berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Senin (3/4/2017):

1. 7 Negara dengan Perkembangan Ekonomi Terbaik di Dunia

U.S. News & World Report melakukan survei dengan lebih dari 21 ribu responden yang tersebar di 80 negara. Survei tersebut untuk melihat negara dengan perkembangan ekonomi terbaik di dunia. Beberapa faktor yang masuk dalam penilaian adalah kondisi masyarakat hingga kualitas hidup di negara tersebut.

Negara Asia dan Timur Tengah mampu mendominasi daftar yang ada. Sedangkan negara-negara di Eropa tidak ada dalam daftar sama sekali.

Berita selengkapnya baca di sini

2. Menhub Panggil Manajemen Lion Air

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi akan memanggil manajemen maskapai Lion Air pada Senin (3/4/2017). Ini menanggapi sejumlah peristiwa yang melibatkan maskapai niaga berjadwal Lion Air beberapa hari ini.

Plt Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan J.A Barata mengkonfirmasi pemanggilan direncanakan pukul 11.00 WIB.

Berita selengkapnya baca di sini

3. Mobil Mewah Rusak, Pria Ini Tuntut Pemerintah Rp 165 Juta

Seorang pria pemilik mobil mewah Ferarri 458 asal Inggris melakukan tindakan cukup unik. Berawal dari kerusakan mobilnya akibat melintas di jalan berlubang, pria ini menuntut pemerintah Kota Peterborough, Inggris ganti rugi sebesar 10 ribu pound sterling atau setara dengan Rp 165 juta (1 pound sterling = 16.600).

Melansir laman Carscoops, Senin (3/4/2017), pria bernama Scott Nicholas mengaku harus merogoh kocek yang dalam akibat harus memperbaiki mobilnya yang rusak. Total biaya perbaikan yang harus dikeluarkan Scott mencapai 9.000 pound sterling atau Rp 149 juta.

Berita selengkapnya baca di sini