Sukses

Jokowi: Kereta Bandara Adi Soemarmo Harus Rampung 2018

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan kereta Bandara Adi Soemarmo di Jawa Tengah rampung pada tahun 2018.

Liputan6.com, Jakarta

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kereta Bandara Adi Soemarmo di Jawa Tengah rampung pada tahun 2018. Hal itu dilakukan supaya Indonesia tak tertinggal dengan negara tetangga.

Jokowi meminta supaya pembangunan proyek ini tidak ditunda-tunda lagi. Dia tak ingin proyek ini akhirnya mangkrak.

"Kita harus kerja cepat. Karena negara lain sudah meninggalkan kita, seperti Singapura, Malaysia, Vietnam. Tidak ada pilihan lain kalau kita ingin memenangkan kompetisi. Kereta bandara ini harus rampung 2018. Harus diberi target. Jangan mundur-mundur, nanti lupa, malah mangrak," tegas Jokowi saat groundbreaking pembangunan kereta Bandara Adi Soemarmo dalam keterangan tertulis, Jakarta, Sabtu (8/4/2017).

Untuk itu, Jokowi meminta Gubernur, Bupati, dan Walikota di Jawa Tengah serta Kejaksaan membantu dalam proses pembebasan lahan. Jokowi menuturkan, proyek ini untuk kepentingan masyarakat maka harus dikerjakan dengan baik.

"Harus dipahami semua bahwa ini untuk kepentingan umum. Harus dikerjakan dengan baik. Berikan pemahaman ini kepada rakyat, jadi rakyat pasti mendukung apa yang kita lakukan," ujar Presiden.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kunci Menangkan Persaingan

Kunci Menangkan Persaingan

Jokowi mengatakan, persaingan antar negara kini semakin sengit. Dia menuturkan, kehadiran kereta Bandara Adi Soemarmo menjadi salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan daya saing dengan negara-negara lain.

"Persaingan antar negara di berbagai bidang seperti industri, perdagangan, investasi, termasuk transportasi kian sengit. Untuk memenangkan persaingan itu, kita harus memiliki daya saing atau competitiveness. Itulah kenapa kita harus segera bangun kereta Bandara Adi Soemarmo ini," jelas Jokowi.

Menurut Jokowi, salah satu yang harus dilakukan untuk meningkatkan daya saing yaitu dengan membuat pelayanan sektor transportasi seefisien mungkin, baik untuk angkutan darat, kereta api, laut, maupun udara.

"Hampir di setiap negara maju, begitu turun dari pesawat di airport, sekali turun lift sudah ada kereta. Ini sambungan antarmoda yang akan efisienkan pelayanan masyarakat. Masyarakat diberi pilihan, mau naik taksi ada, bus ada, kereta ada, LRT ada. Inilah pilihan yang harus disediakan negara agar memiliki daya saing," terang dia.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam laporannya kepada Presiden mengatakan, pembangunan kereta Bandara Adi Soemarmo ini masuk dalam Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (RIPNAS) hingga tahun 2030. Proyek ini seperti di beberapa bandara kota-kota lain yaitu Jakarta, Medan, Padang, Palembang, Lampung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Majalengka.

"Keberadaan kereta bandara ini menjadi sarana pendukung angkutan antarmoda yang menghubungkan bandara dengan kotanya. Ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menciptakan sarana transportasi yang selamat, aman, nyaman dan tepat waktu," jelas dia.

Dia menambahkan, kereta Bandara Adi Soemarmo menjadi bagian penting dari rencana pembangunan bandara tersebut yakni menjadi airport city. Dia menambahkan, bandara tersebut nantinya akan menjadi salah satu hub di Pulau Jawa guna membagi beban di Bandara Soekarno-Hatta.

"Dari Solo, penerbangan bisa langsung ke kota-kota besar lainnya, seperti Ambon, Palangkaraya, atau Manado. Ini juga bisa secara intensif digunakan untuk penerbangan umroh," tandas dia.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.