Sukses

Begini Cara Dunia Penerbangan RI Ikut Jaga Lingkungan Hidup

Indonesia berkomitmen mereduksi pengotoran udara yang berasal dari bahan bakar avtur.

Liputan6.com, Jakarta Indonesia menjadi tuan rumah seminar bertajuk Asia Pasific on States Action Plans and Carbon Offseting and Reduction Scheme for International Aviation (Corsia). Acara digelar mulai Senin 10 April sampai 13 April 2017 di Hotel Mandarin Oriental Jakarta.

Seminar regional ini merupakan tindak lanjut dari resolusi sidang majelis umum International Civil Organization (ICAO) ke-39 yang digelar di Montreal, Kanada. Resolusi tersebut khususnya terkait dengan penerapan dan kebijakan ICAO dalam hal perlindungan lingkungan.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Agus Santoso mengatakan, seminar ini menunjukan jika Indonesia berkomitmen terhadap lingkungan.

"Ada 4 hari meeting mencerminkan bahwa Indonesia khususnya di bidang aviation ini mendukung environmental di penerbangan," kata dia di Hotel Mandarin Jakarta, Senin (10/4/2017).

Agus menerangkan, aktivitas transportasi memiliki banyak dampak positif. Namun, ada beberapa hal yang perlu diantisipasi khususnya terkait keberlangsungan lingkungan.

Menurut Agus, dunia penerbangan sebenarnya berkontribusi minim terhadap pencemaran lingkungan. Tapi, Indonesia sendiri memiliki peta jalan untuk meminimalisir pencemaran lingkungan tersebut. "Komitmen akan memenuhi planning bersama seluruh dunia untuk mereduksi pencemaran lingkungan," kata dia.

Komitmen itu, kata Agus, diantaranya melalui pesawat terbang. Agus mengatakan, Indonesia berkomitmen mereduksi pengotoran udara yang berasal dari bahan bakar avtur.

Kemudian dari sisi navigasi, Agus menuturkan, pemerintah akan mengoptimalkan penggunaan rute. "Kemudian dari segi navigasi kita mulai mengaplikasi performace best navigation ini di antaranya dengan optimalisasi rute, flight procedur-nya dibuat simplifikasi," ujar dia.

Begitu juga dengan bandara atau airport. Pemerintah Indonesia sendiri mengusung konsep green airport yakni dengan pengurangan energi  serta penggunaan material yang ramah lingkungan.

Agus mengatakan, acara ini merupakan tempat bertukar pikiran dalam rangka penyelematan lingkungan. "Kami dari berbagai negara dunia berkumpul untuk bertukar pikiran, bagaimana di negara-negara masing, sehingga mendapat langkah konkret stepping ke depan," tandas dia.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.