Sukses

Kadin Minta Dilibatkan dalam Perumusan Kebijakan Sektor Properti

Kadin meminta kepada pemerintah untuk lebih dilibatkan dalam perumusan kebijakan, khususnya dalam sektor properti.

Liputan6.com, Jakarta Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta kepada pemerintah untuk lebih dilibatkan dalam perumusan kebijakan, khususnya di sektor properti.

Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P Roeslani menjelaskan pihaknya saat ini tengah mendorong sektor properti nasional menjadi lebih bergairah. Pasalnya dalam tiga tahun terakhir, industri properti nasional turut terkena dampak dari perlambatan ekonomi nasional.

"Jadi pemerintah dan para pelaku usaha properti ini pemahamannya harus sama agar industrinya berkembang dengan baik. Properti ini multiplier effectnya luar biasa," kata Rosan di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (11/4/2017).

Rosan menjelaskan, setidaknya ada 174 industri lainnya yang berhubungan langsung dengan sektor properti ini. Disebutkan Rosan mulai dari keramik, baja, semen, jasa konstruksi, cat, alat listrik dan lain sebagainya. Semua itu memiliki lapangan kerja yang luar biasa.

Dengan demikian, semakin maju industri properti, menurut Rosan semakin berkualitas juga pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan demikian, menurut Rosan, sinergi antara pemerintah dengan para pengusaha ini sangat penting.

Sementara itu di kesempatan yang sama Plt Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Properti Eddy Hussy menambahkan menyatakan siap untuk terus dilibatkan pemerintah dalam perumusan kebijakan.

"Kami akan berikan masukan yang objektif serta mendorong asosiasi untuk terus terlibat dalam mensukseskan program-program pemerintah, seperti salah satunya program sejuta rumah," tambahnya.

Bagi Eddy, program sejuta rumah ini menjadi harapan baru bagi para pengembang. Hanya saja, Eddy mendorong pemerintah untuk bisa membantu dalam menjaga kesediaan lahan‎, baik untuk rumah tapak ataupun vertikal.

"Berbagai insentif pemerintah juga sangat penting bagi suksesnya program sejuta rumah ini," tutup dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini