Liputan6.com, Jakarta Maskapai penerbangan United Airlines mendapatkan tekanan usai beredar video penumpang maskapai itu dipaksa turun imbas kondisi pesawat yang overbooked atau kelebihan penumpang.Â
Selain dihujat, imbas dari insiden ini mempengaruhi saham maskapai asal Amerika Serikat ini.
Baca Juga
Artikel ini pun menuai perhatian pembaca Liputan6.com di kanal bisnis. Simak rangkuman 3 berita paling dicari, Rabu (12/4/2017):
1. Ada Insiden Seret Penumpang, Saham United Airlines Merosot
Saham United Airlines turun hampir enam persen pada pra pembukaan perdagangan saham.
Tekanan terhadap saham United Airlines lantaran ada video penumpang maskapai itu yang dipaksa turun imbas kondisi pesawat yang overbooked atau kelebihan penumpang. Demikian mengutip laman CNN Money, Selasa (11/4/2017).
Sebelumnya saham United Airlines naik 0,9 persen pada awal pekan. Namun momentum berubah ketika video menunjukkan penumpang yang dipaksa turun dari pesawat dengan penerbangan nomor 3411 di bandara internasional Chicago O'Hare pada Minggu 9 April 2017. Berita selengkapnya di sini.
2. Bikin Iri, 6 Negara Ini Punya Jam Kerja Tersingkat di Dunia
Bagi banyak pekerja, sudah menjadi hal yang lumrah untuk menghabiskan banyak waktu di kantor. Seringkali, ada beberapa dari pekerja bahkan yang rela mengambil lembur demi bisa menyelesaikan pekerjaan yang ada.
Tapi bagi pekerja yang ada di 6 negara ini, mereka bisa menikmati waktu bersama keluarga lebih lama karena waktu kerja yang singkat. Hal ini tentu saja membuat iri pekerja di negara lain. Berita selengkapnya di sini.
3. Alasan Karyawan Bergaji Rp 7 Juta Perlu Dapat Rumah Subsidi
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia akan mengusulkan supaya masyarakat bergaji Rp 4,5 juta-Rp 7 juta dapat rumah subsidi atau mendapat fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP). Usulan ini sendiri sebenarnya sempat diajukan ke pemerintah.
Plt Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Properti Eddy Hussy mengatakan, usulan tersebut sempat dilontarkan ketika masih menjabat di Real Estat Indonesia (REI). Menurut dia, pemerintah memberikan respons positif.
"Sudah ada respons yang cukup positif tapi mungkin karena membutuhkan anggaran dan lain sebagainya, itu dari pemerintah masih mengkaji lebih lanjut. Maka di Kadin ini kami akan lagi memperjuangan itu karena saya merasa bisa membantu masyarakat di perkotaan mendapatkan rumah," kata dia di Hotel Borobudur Jakarta, Selasa (11/4/2017). Berita selengkapnya di sini.
Advertisement
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.