Sukses

Harga Elpiji 3 Kg dan 12 kg Bakal Sama di 2018

Pemerintah berencana menerapkan penyaluran subsidi Elpiji 3 kilogram (kg) dengan menggunakan uang elektronik pada 2018.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah berencana menerapkan penyaluran subsidi Elpiji 3 kilogram (kg) dengan menggunakan uang elektronik pada 2018. Dengan adanya peyaluran subsidi menggunakan uang elektronik tersebut diharapkan bisa lebih tepat sasaran.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan‎ mengatakan, pemerintah akan menerapkan penyaluran subsidi Elpiji dengan menggunakan media kartu yang akan diisi dengan uang elektronik.

Penyaluran subsidi Elpiji ini akan terintegrasi dengan Kartu Keluarga Sejahtera yang diterbitkan oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK). Kartu tersebut hanya dimiliki oleh golongan masyarakat miskin dan rentan miskin saja sehingga penyaluran Elpiji akan tepat sasaran.

"Harapan kami di Kemenko PMK untuk memberikan langsung melalui kartu keluarga sejahtera, di transfer saja, dihitung setiap keluarga membutuhkan Elpiji berapa,‎" kata Jonan, saat menandatangani nota kesepahaman perluasan kerja sama dengan Bank Indonesia, di Kantor Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (13/4/2017).

Dengan penerapan subsidi Elpiji tepat sasaran, ‎maka harga Elpiji 3 Kg akan mengikuti keekonomian, sehingga tidak ada lagi perbedaan harga dengan Elpiji non subsidi untuk satuan per kg. Sementara masyarakat miskin masih menikmati Elpiji dengan harga murah karena masih mendapat subsidi yang disalukan melalui kartu. "Jadi harga Elpiji 3 kg sama dengan Elpiji 12 kg sehingga uang subsidi bisa pas," ucap Jonan.

Saat ini sistem penyaluran subsidi Elpiji 3 kg langsung ke barang melalui PT Pertamina (Persero) sebagai penyalur. Dengan begitu ada perbedaan harga antara Elpiji 3 kg bersubsidi dengan Elpiji no subsidi.

"Elpiji 3 kg yang sekarang itu subsidi diberikan kepada distributor atau penyalur Elpiji sehingga harga Elpiji melon itu berbeda per kg dengan 12 kg," ‎tutur Jonan.

Dengan mekanisme penyaluran subsidi seperti ini, sulit untuk menertibkan ‎konsumsi Elpiji bersubsidi, karena semua golongan masyarakat masih bebas membelinya. Padahal, pemberian subsidi bertujuan untuk membantu masyarakat yang tidak mampu, agar dapat menikmati Elpiji dengan harga yang terjangkau.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.