Sukses

Miliarder Ini Rugi Rp 1,2 Triliun Akibat Insiden Maskapai United

Liputan6.com, Jakarta - Viralnya video penumpang maskapai penerbangan United yang dipaksa turun tidak hanya merugikan pihak perusahaan. Para investor yang menanam uangnya di saham perusahaan penerbangan komersil ini juga turut merasakan getahnya, salah satunya adalah miliarder dunia Warren Buffett.

Perusahaan milik Warren Buffett Berkshire Hathaway merupakan pemegang saham terbesar dari United Continental Holdings, pemilik United Airlines.

Melansir Market watch, Rabu (13/4/2017), Berkshire Hathaway membeli 24,42 juta lembar saham United di kuartal IV 2016. Namun sayang, insiden yang terjadi beberapa waktu lalu tersebut memberikan dampak yang signifikan.

Setelah video tersebut viral dan menjadi perbincangan banyak orang, saham United Airlines usut US$ 250 juta atau sekitar Rp 3,32 triliun US$ 1=Rp 13.274). Tidak hanya itu, hal ini juga berefek pada nilai saham Warren Buffett yang anjlok 4,4 persen dan kerugian Buffett menyentuh USD 91,5 juta atau setara Rp 1,2 triliun.

Perusahaan ini berpotensi menjadi salah satu portofolio Buffett yang gagal. Sebelum terjadinya insiden ini, nilai saham United telah jatuh US$ 2,17 atau sebesar 3 persen sejak awal tahun. Penurunan saham ini membuat Buffett rugi US$ 62,8 juta atau Rp 833,7 miliar.

Sebelumnya, United Airlines menjadi sorotan global usai video yang menunjukkan salah satu penumpang dipaksa turun dari pesawat United Airlines dengan nomor penerbangan 3411 dari bandara Chicago O'Hare.

Video itu menunjukkan petugas menyeret paksa salah satu penumpang untuk keluar dari pesawat tersebut. Para petugas itu menyeret penumpang tersebut hingga lewati lorong pesawat. Sejumlah penumpang pun protes dengan tindakan mengusir paksa penumpang tersebut.

Sang penumpang, yang mengaku sebagai dokter dipaksa turun dari pesawat dengan cara ditarik, diangkat, dan diseret. Peristiwa itu menyebabkan dirinya terluka hingga darah keluar dari hidung. United Airlines pun mendapat kecaman dari netizen dan berbagai lapisan masyarakat.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.