Sukses

Ini Investor Wahana Hiburan Boyolali yang Siap Saingi Disneyland

Investor asing yang siap mendanai proyek wahana hiburan di Boyolali berasal dari beberapa negara.

Liputan6.com, Jakarta Bupati Boyolali Seno Samodro mengungkapkan pembangunan wahana hiburan di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah (Jateng) yang digadang-gadang bakal mengalahkan Disneyland dimodali gabungan investor asing melalui sebuah induk usaha (holding). Nilai investasinya ditaksir mencapai Rp 6,1 triliun.

"Ini holding, jadi banyak investornya," kata Seno dalam kesempatan wawancara khusus dengan Liputan6.com di Albero Resto Lounge and Cafe, Senin malam (17/4/2017).

Dia mengaku, investor asing ini berasal dari Selandia Baru, Finlandia, Malaysia, dan Singapura. Adapula penanam modal dari Indonesia yang ikut berinvestasi membangun taman rekreasi di Boyolali.

Sayangnya, Seno memiliki keterikatan janji untuk tidak membongkar identitas para investor tersebut.

"Banyak ada  dari Selandia Baru, Finlandia, Malaysia, Singapura, bahkan yang di dalam negeri juga ada. Ini holding dan mereka sudah punya PT di Indonesia puluhan tahun," Seno menuturkan.

Namun Seno menegaskan bahwa proyek senilai Rp 6,1 triliun itu tidak melibatkan pemilik MNC Group Hary Tanoesodibjo (HT) maupun Presiden Amerika Serikat (AS) Donald J Trump. Wahana hiburan ini pun bukan merupakan proyek dari Walt Disney.

"Tidak melibatkan grup HT dan Donald Trump di AS, juga Disney atau Walt Disney. No, no. Ini proyek banyak investor, mau nitip (saham) Rp 200 miliar juga boleh kok," paparnya.

Seno lebih jauh bilang, pihaknya sudah mengetahui kredibilitas dari investor. Mereka, sudah yakin akan menanamkan modalnya dengan membangun wahana hiburan menyaingi Disneyland di Boyolali.

"Penjajakan 3-4 bulan, sampai setahun ke daerah lain tidak selesai, tapi pas ke Boyolali cuma 1,5 jam langsung teken nota kesepahaman. Itu karena simpel, izin cuma 5 menit kalau RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) cocok. Trust itu nomor satu," dia menandaskan. 

 

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.