Sukses

Minati Kartu Kartini1, Bank Tunggu Restu BI

Ditjen Pajak menyatakan Bank Indonesia tengah mengevaluasi Kartin1 atau kartu sakti pajak.

Liputan6.com, Belitung - Bank pelat merah yakni PT Bank Mandiri Tbk (Bank Mandiri) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menyatakan minat untuk memasang platform Kartu Indonesia Satu atau Kartin1 pada kartu pintar (smartcard) mereka. Namun, untuk memasang platform ini mesti menunggu restu dari Bank Indonesia (BI).

Direktur Transformasi Teknologi Komunikasi dan Informasi Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Iwan Djuniardi mengatakan, BI tengah mengevaluasi sistem keamanan Kartin1.

"BI katanya harus dievaluasi dulu apakah security-nya, karena masuk ke kartu perbankan, security antara kartu ini sama perbankan bagaimana. Padahal sebetulnya itu berbeda, perbankan ya perbankan, ibaratnya rumah kamarnya beda. Kalau perbankan dibaca perbankan, Kartin1 dibaca oleh kami," ungkap dia dalam Media Gathering, di Belitung, Selasa (18/4/2017).

Dia menuturkan, beberapa kartu yang dimiliki oleh bank tersebut telah diuji coba dengan Kartin1. Hasilnya, kartu itu memungkinkan untuk dipasang Kartin1.

"e-Toll Mandiri sama Tab Cash BNI sudah diuji coba, bisa secara teknis," ungkap dia.

Untuk diketahui, Kartin1 merupakan platform aplikasi yang dikembangkan oleh DJP. Aplikasi ini dapat diintegrasikan dengan kartu pintar (smartcard) dan di dalamnya berisi multi identitas seperti Nomor Induk Kependudukan (NIK), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan BPJS Ketenagakerjaan.

Lebih lanjut, setelah diresmikan purwarupa atau prototype-nya pada akhir Maret lalu, Kartin1 akan pertama kali dipakai oleh pegawai (DJP). "Juli nanti karyawan kami dulu, kantor pusat 3.000 kartu," ujar dia.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.