Sukses

BKPM: Komitmen Investasi Rp 3.657 Triliun di RI Belum Terealisasi

BKPM menyebut total nilai komitmen investasi dalam kurun 2015-2016 sebesar US$ 275,5 miliar belum terealisasi

Liputan6.com, Jakarta Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebut total nilai komitmen investasi dalam kurun 2015-2016 sebesar US$ 275,5 miliar belum terealisasi di Indonesia. Jika dihitung dalam kurs Rp 13.300 per dolar Amerika Serikat (AS), jumlah tersebut mencapai sekitar Rp 3.657,5 triliun.

Deputi Bidang Kerjasama Penanaman Modal BKPM, Azhar Lubis mengungkapkan, nilai komitmen investasi di Indonesia yang sudah disetujui sepanjang 2015 mencapai US$ 122,5 miliar. Kemudian ada peningkatan US$ 153 miliar nilai komitmen investasi di 2016.

"Jadi total nilai komitmen investasi US$ 275,5 miliar belum terealisasi," kata dia saat ditemui di kantornya, Jakarta, Selasa (18/4/2017).

Azhar menambahkan, mewujudkan komitmen investasi kerap menemui kendala. Salah satunya masalah permodalan. "Banyak proyek yang sebetulnya mau direalisasikan, tapi susah cari pinjaman," ujarnya.

Hal ini diakuinya menjadi tantangan dalam memuluskan kegiatan penanaman modal. Padahal, sambung Azhar, BKPM menargetkan realisasi investasi di tahun ini sebesar US$ 51 miliar, dan naik US$ 65 miliar di 2018 sehingga total US$ 116 miliar harus diraup BKPM dalam periode dua tahun ini.

"Kelihatannya target yang ambisius. Makanya bagaimana caranya komitmen investasi ini bisa jadi realisasi, sehingga kita perlu kerja sama antar seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah," Azhar menerangkan.

Oleh karenanya, BKPM menggandeng China Export and Credit Insurance Corporation (Sinosure) sepakat menyalurkan pinjaman atau utang kepada para investor China yang serius menanamkan modal ke Indonesia. Utamanya ke sektor pembangkit listrik, smelter, dan perkapalan.

"Tidak hanya dengan Sinosure, kita akan cari partner lain terutama bank-bank di luar negeri. Tujuannya supaya nilai komitmen investasi US$ 275 miliar itu bisa terealisasi 1-3 tahun ke depan," pungkas Azhar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.