Sukses

Apartemen di Depok Ini Hanya Boleh Dihuni Kaum Hawa

Pengembang sangat optimis apartemen ini akan diminati para mahasiswi dan investor yang berminat investasi di bisnis kos-kosan mewah.

Liputan6.com, Jakarta Setiap tahun mahasiswa yang masuk perguruan tinggi di Depok seperti Universitas Indonesia (UI) maupun swasta cukup besar. Potensi terbuka terkait penyediaan tempat tinggal sewa alias kos-kosan bagi para mahasiswa tersebut.

Ini yang disadari pengembang yang membangun proyek hunian dengan menyasar pasar mahasiswa. Salah satunya PT Graha Loka Pangestu (GLP).

Namun mengusung konsep yang agak berbeda, pengembang ini membangun apartemen khusus bagi penghuni wanita.

Apartemen khusus kaum hawa pertama di Indonesia ini diberi nama Female Apartment Adhigrya Pangestu. Lokasinya di  Jalan Margonda Raya, Kota Depok, Jawa Barat.

“Sebelum membangun proyek Female Apartment ini kami sudah 30 tahun berpengalaman membangun dan mengelola akomodasi eksklusif khusus bagi para mahasiswi dan wanita secara umum. Itu juga yang membuat kami paham betul hunian seperti apa yang diinginkan wanita modern saat ini, " kata Djoko Hadi Winarso, Direktur Utama PT Graha Loka Pangestu yang ditulis Liputan6.com, Kamis (20/4/2017).

Berdasarkan riset, setidaknya ada 5.000 mahasiswa baru masuk yang masuk ke perguruan tinggi bergengsi nasional yang berlokasi di Depok yakni Universitas Indonesia (UI).

Itu baru di UI saja. Kalau ditambah dengan mahasiswa baru yang masuk di kampus-kampus besar lain di sekitaran Kota Depok, seperti Universitas Gunadarma, Universitas Pancasila, Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta (IISIP Jakarta) maka jumlah mahasiswa baru di Depok dan sekitarnya setiap tahun diperkirakan lebih dari 15 ribu orang. Sebagian besar diantaranya adalah mahasiswi.

Djoko mengakui, apartemen khusus wanita bukanlah solusi satu-satunya untuk menekan tingkat kriminalitas terhadap kaum wanita, namun terobosan ini diyakini bisa menjadi salah satu usaha untuk menjauhkan wanita dari berbagai tindak kejahatan.

Berbagai fasilitas yang disediakan ditujukan untuk menjamin kualitas hidup penghuninya agar tetap aman, nyaman dan sehat.

Dari aspek keamanan, pengembang menerapkan akses terkontrol ketat mulai dari penerapan guest screening, finger print access khusus penghuni/penyewa, serta kartu akses khusus yang hanya bisa mengakses lantai-lantai tertentu saja.

Selain itu, kata Djoko, personil keamanan dibagi menjadi dua yakni internal dan eksternal. Khusus personil internal security, sesuai temanya akan dilaksanakan tenaga keamanan wanita yang terlatih. Sedangkan keamanan eksternal nantinya akan dilakukan oleh personil campuran pria dan wanita.

Sedangkan untuk aspek kenyamanan, pihak pengembang telah menyiapkan ruang tamu bersama yang luas, fasilitas kolam renang dan gym eksklusif, serta ada skylounge khusus yg hanya bisa dinikmati penghuni di lantai puncak apartemen.

Fasilitas komersial penunjang lain yang disediakan antara lain minimarket 24 jam, salon khusus wanita, laundry, musholla umum, toilet dan akses khusus penyandang cacat berkursi roda, serta cafetaria.

"Semua itu kami lakukan untuk memenuhi tujuan dari kehadiran apartemen khusus wanita ini yakni rasa aman dan nyaman, " kata Djoko.

Saat ini, pengerjaan konstruksi Female Apartment Adhigrya Pangestu sedang berlangsung, dimana kini sudah memasuki tahap pengerjaan basement.

Sedangkan untuk penjualan, menurut Djoko, di kuartal I 2017 ini pihaknya sudah melihat adanya tren peningkatan sejalan semakin meluasnya informasi tentang keberadaan apartemen khusus wanita pertama di Indonesia tersebut.

“Kami mendapatkan respon pasar yang meningkat cukup signifikan jika dibandingkan di awal periode peluncuran produk ini," ungkap dia.

Total ada 551 unit apartemen yang dipasarkan, dengan beragam tipe pilihan dari mulai 25 meter persegi hingga 39 meter persegi.  Harganya dibanderol mulai dari Rp 600 juta hingga Rp1,2 miliar per unit.

Menurut Djoko, pihaknya sangat optimis apartemen ini akan diminati para mahasiswi dan investor yang berminat investasi di bisnis kos-kosan mewah. Karena pangsa pasarnya jelas dan sudah terbentuk.

"Apartemen ini dapat dikatakan sekelas kamar hotel berbintang. Penghuni atau orang tua yang putrinya tinggal di Adhigrya Pangestu juga tidak perlu risau soal keamanan, karena empat unsur utama yang kami janjikan di sini yaitu safe, secure, comfort dan healthy," papar dia.

Berdasarkan info yang dihimpun, rata-rata tarif sewa apartement di Depok sekitar Rp 4 juta hingga Rp 10 juta per bulan. Sedangkan potensi kenaikan harga properti di Depok secara umum sangat besar, yakni mencapai sekitar 15 persen per tahun.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.