Sukses

Investor Tahan Transaksi, Rupiah Sedikit Tertekan

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.317 per dolar AS hingga 13.340 per dolar AS.

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan hari ini. Pelaku pasar memilih untuk menunggu hasil Pemilu Prancis. 

Mengutip Bloomberg, Kamis (20/4/2017), rupiah dibuka di angka 13.332 per dolar AS, melemah jika dibandingkankan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 13.319 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.317 per dolar AS hingga 13.340 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah masih mampu menguat 1,08 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 13.328 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 13.299 per dolar AS.

Dolar AS memang menguat di kawasan Asia pada perdagangan hari ini. Namun, penguatan tersebut tak sebesar sehari sebelumnya. Investor menunggu putaran pertama pemungutan suara dari Pemilu Prancis.

Emmanuel Macron menjadi kandidat favorit untuk memang dalam pemilu Prancis. Namun memang masih banyak pemilih di negara tersebut yang masih ragu-ragu untuk menentukan pilihannya.

Sebagian besar pelaku pasar menahan transaksi karena lebih baik menunggu hasil pemilu. Mengingat banyak kejadian yang di luar dugaan.

"Sebelumnya orang berpikir Inggris tak akan keluar dari Uni Eropa atau Trump tak akan menang, tapi kejadiannya tidak demikian," jelas analis senior Sumitomo Mitsui Trust Ayako Sera seperti dikutip dari Reuters.

"Akan ada kejutan-kejutan baru yang bakal terjadi," tambah dia.

Ekonom PT samuel Sekuritas Rangga Cipta menjelaskan, Mayoritas kurs di Asia menguat Rabu kemarin, sejalan dengan tekanan pelemahan dolar AS dan optimisme yang muncul dari China. 

Hasil Pilkada DKI Jakarta dengan keunggulan Anies-Sandi pada hitung cepat membuat sebuah kepastian. Selanjutnya, pergerakan aset berdenominasi rupiah akan lebih dipengaruhi oleh faktor fundamental yang saat ini cenderung membaik.

"Fokus saat ini beralih ke pengumuman BI RR rate sore nanti yang diperkirakan tetap sebelum selanjutnya investor kembali menyorot pengumuman peringkat utang Indonesia oleh S&P yang saat ini diperkirakan naik ke layak investasi," tutur dia. (Gdn/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.