Sukses

Top 3 Bisnis: Rencana Pembangunan Kereta Gantung di Boyolali

Berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Kamis (20/4/2017):

Liputan6.com, Jakarta - Selain proyek wahana hiburan sekelas Disneyland, Pemerintah Kabupaten Boyolali bakal membangun kereta gantung sepanjang 1 Kilometer (km) rute dum atau gedung convention hall menuju patung kuda Simpang Lima. Proyek ini akan mulai dibangun 1 September 2017 dan ditaksir menghabiskan dana Rp 20 miliar.

"Kami akan mulai bangun kereta gantung dari dum ke patung kuda di pusat kota pada 1 September ini. Selesai 18 bulan (2019)," kata Bupati Boyolali, Seno Samodro.

Panjang rel kereta gantung yang akan digarap 1 Km. Nilai investasinya sebesar Rp 20 miliar, berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Nilai APBD Boyolali saat ini tercatat sebesar Rp 2 triliun.

Artikel mengenai rencana pembangunan kereta gantung di Boyolali tersebut menjadi salah satu artikel yang banyak dibaca. Selain itu masih ada beberapa artikel lain yang layak untuk disimak.

Lengkapnya, berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Kamis (20/4/2017):

1. Harga Tiket Kereta Gantung Boyolali Rp 30 Ribu

Bupati Boyolali, Seno Samodro, akan memulai pembangunan kereta gantung sepanjang 1 kilometer (km) rute dum atau gedung convention hall menuju kawasan patung kuda Simpang Lima, Boyolali, pada awal September 2017. Tiket kereta gantung ini nantinya dijual seharga Rp 30 ribu sampai Rp 50 ribu per orang.

"Tiket kereta gantung Rp 30 ribu-Rp 50 ribu per orang," ucap Seno saat berbincang dengan Liputan6.com.

Seno menjelaskan, kereta gantung yang dibangun dari dum hingga pusat Kota Boyolali nantinya seperti di Genting, Malaysia. Seno mengaku, realisasinya akan menggandeng kontraktor asal China.

Berita selengkapnya baca di sini

2. 3 Tips Biar Perusahaan Terbebas dari Lilitan Utang

Ketika Amerika Serikat (AS) masuk dalam era resesi, banyak perusahaan yang masih berumur jagung tak selamat. Sebagian besar terlilit utang dan tak bisa melunasinya. Daya beli konsumen yang rendah menjadi salah satu alasan perusahaan tersebut gulung tikar.

Perusahaan-perusahaan terus melakukan produksi tetapi tak ada yang membeli. Alhasil, pendapatan perusahaan yang bisa menutupi pinjaman modal kerja. Bahkan banyak juga yang tak bisa membayar gaji pegawainya.

Namun di luar itu, ada juga beberapa perusahaan yang bisa bertahan. Sebagian besar perusahaan tersebut memang tak memiliki utang yang besar. Bahkan ada juga beberapa perusahaan yang tak memiliki utang karena telah melunasinya sebelum resesi datang.

Berita selengkapnya baca di sini

3. Mahasiswa Kampus Ini Boleh Bayar Biaya Kuliah Ketika Sudah Kerja

Sebuah universitas di Amerika Serikat membolehkan mahasiswanya untuk tidak membayar biaya kuliah sampai mereka diterima bekerja. Hal ini dikatakan oleh pendiri universitas MissionU Adam Braun.

Program inovatif yang dicetuskan mampu menarik minat dari banyak calon mahasiswa. Selama 10 hari pertama, lebih dari 2.000 orang mendaftar untuk program tersebut.

Adam Braun mengatakan, setiap mahasiswa yang berkuliah di sana akan dikirim untuk magang di area pekerjaan yang sedang membutuhkan banyak tenaga kerja di tahun terakhir. Setelah mereka diterima bekerja, barulah mereka boleh melunasi biaya pendidikan selama kuliah.

Berita selengkapnya baca di sini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.