Sukses

Hadapi Situasi Ini, Mengontrak Lebih Baik Ketimbang Beli Rumah

Ini 9 situasi di mana mengontrak lebih baik ketimbang beli rumah.

Liputan6.com, Jakarta - Anda pasti sering mendengar kalimat ‘Beli rumah lebih baik daripada mengontrak’ karena harga rumah semakin mahal setiap tahun. Membeli rumah juga sering dianggap sebagai standar kemapanan.

Mengontrak dianggap membuang-buang uang karena, kenapa harus mengontrak di saat biaya kontrakan hampir sama dengan biaya cicilan rumah? Tentunya kemampuan ekonomi setiap orang berbeda. Sehingga keputusan untuk beli rumah kembali pada kondisi finansial masing-masing.

Di antara banyaknya pro dan kontra tentang beli dan mengontrak rumah, ini 9 situasi di mana mengontrak lebih baik. Alasannya tidak semua dilatarbelakangi oleh kondisi finansial lho.

Berikut ulasannya seperti dikutip dari CekAja.com:

1. Beli rumah mewajibkan banyak pertimbangan

Mulai dari lokasi, akses transportasi, proses balik nama, proses KPR, proses serah terima kunci dengan pengembang, semua memakan biaya dan menyita waktu. Membeli rumah, apalagi jika Anda bertekad tinggal seumur hidup di dalamnya, harus dipertimbangkan dengan baik-baik.

Karena ketika Anda dalam proses KPR namun merasa tidak betah, tidak mudah untuk menjual rumah begitu saja.

2. Pajak dan biaya lain

Selain harga rumah, banyak biaya lain yang timbul seperti PBB, biaya KPR, biaya notaris, asuransi properti, biaya provisi, serta pajak penjualan dan pembelian. Sebaliknya jika mengontrak, Anda hanya diwajibkan untuk membayar biaya bulanan saja.

3. Belum stabil

Kalau Anda belum memiliki penghasilan tetap, misalnya saat ini bekerja sebagai freelancer atau baru merintis bisnis kecil-kecilan, mengontrak memang lebih aman daripada membeli rumah.

Pada awalnya cicilan memang terasa ringan karena bunga flat, tapi ketika sudah floating, nilainya terasa sangat membebani di kala finansial belum stabil. Untuk saat ini fokuslah dulu pada membangun dana darurat.

Ingin fleksibel



4. Ingin fleksibel

Membeli rumah berarti memilih lokasi di mana Anda akan tinggal selama bertahun-tahun. Kepemilikan akan rumah ibarat mengikat Anda untuk menetap di suatu tempat. Hal ini tidak cocok bagi Anda yang senang berpindah-pindah atau memimpikan pindah ke kota lain untuk bekerja.

5. Tidak ingin direpotkan oleh perawatan

Bocor, retak, lapuk, Anda tidak dipusingkan oleh semua ini. Kalau Anda masih ngekos atau mengontrak, biaya perbaikan biasanya menjadi tanggung jawab pemilik.

6. Bisa patungan

Jangankan harga rumah, harga sewa kamar di kota-kota besar seperti Jakarta sangat mahal. Yang murah biasanya terletak di pinggir kota dan jauh dari perkantoran. Mencari teman sekamar atau teman untuk mengontrak bisa menghemat biaya tempat tinggal.

tinggal di pusat kota



7. Ingin tinggal di pusat kota

Seperti poin sebelumnya, harga hunian di pusat kota atau yang dekat dengan fasilitas memang cenderung mahal. Bagi Anda yang tidak ingin terjebak kemacetan, ingin dekat dengan fasilitas seperti mal, gym, atau rumah sakit; mengontrak rumah atau apartemen merupakan pilihan lebih baik.

8. Tidak suka risiko

Risiko dimutasi pekerjaan, risko bangkrut, dan risiko gagal bayar memang bisa terjadi jika Anda membeli rumah. Jika dilihat dari poin ini, mengontrak memang memberikan pilihan yang lebih aman. Biaya sewa juga bisa disesuaikan dengan tipe rumah atau apartemen. (Baca juga: Cukup Nabung 3 Tahun, Kamu Bisa Beli Rumah di Usia 25)

9. Membuat kesempatan investasi lebih besar

Masih bisakah Anda berinvestasi setelah membeli rumah? Kalau jawabannya tidak, maka Anda harus memilih rumah yang harganya lebih terjangkau atau mengontrak. Tidak hanya investasi, Anda juga harus menyisihkan untuk dana pensiun.

Ketika mengontrak jatuh lebih murah daripada membeli rumah bersubsidi sekalipun, pilihan ini layak Anda pilih demi finansial yang sehat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.