Sukses

Kiprah Kartini Modern di Berbagai Sektor Strategis di Indonesia

Kini di era modern, banyak Kartini-kartini Indonesia yang berhasil menorehkan prestasi di berbagai sektor.

Liputan6.com, Jakarta Tepat pada 21 April, Indonesia memperingati Hari Kartini. Seiring perjalanan waktu, semangat Kartini untuk menyamakan kedudukan perempuan dengan laki-laki tak pernah padam di negara ini.

Kini di era modern, banyak Kartini-kartini Indonesia yang berhasil menorehkan prestasi di berbagai sektor, tak hanya di dalam negeri bahkan hingga mancanegara.

Para perempuan ini berkecimbung mulai dari sektor keuangan, perdagangan, perikanan, perindustrian, pertambangan dan sektor lainnya. Dua nama yang sudah dikenal luas adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

Namun selain kedua perempuan ini, masih terdapat nama lain yang telah menorehkan jejak langkah dan prestasinya di sejumlah sektor strategis di Indonesia.

Mereka turut membahu membangun bangsa dan negara, menyumbangkan pemikiran dan visi mereka, dan menginspirasi wanita Indonesia untuk meraih cita-cita dan berkarya. Berikut beberapa kartini Indonesia dari berbagai sektor, mengutip dari laman Fortune, situs Mustika Ratu dan sumber lainnya, Jumat (21/4/2017):

1. Karen Agustiawan, Sektor Perminyakan dan Gas Bumi

Wanita kelahiran 19 Oktober 1958 di Bandung ini merupakan Mantan Direktur Utama Pertamina. Dia mengawali posisi sebagai Staf Ahli Direktur Utama pada 2006 di Pertamina.

Kemudian naik menjadi Direktur Hulu dan terakhir. Baru pada 2009, Karen Agustiawan ditunjuk menjadi Direktur Utama Pertamina sampai 2014.

Duduknya Karen di kursi tertinggi Pertamina itu merupakan prestasi luar biasa mengingat dia adalah perempuan pertama yang berhasil terpilih.

Usai lulus dari Teknik Fisika, ITB lulus pada 1983, Karen sukses membuktikan ketangguhan memimpin Pertamina selama lima tahun terakhir.

Dia sukses membawa perusahaan milik negara tersebut menggoyang panggung bisnis internasional dan menerobos jajaran perusahaan raksasa dunia versi Fortune 500.

Bahkan sosok Karen juga didaulat sebagai salah satu wanita paling berpengaruh di dunia. Dia masuk menjadi pebisnis wanita urutan-6 dunia yang paling berpengaruh dari 50 most powerfull woman in business versi majalah Fortune.

Pada 2013, didapuk sebagai CEO terbaik di Asia dari Corporate Governance Asia dalam ajang Asian Excellence Recognitions Awards. Tercatat membawa Pertamina masuk peringkat 122 perusahaan berkelas dunia dari 500 Fortune Global.

2. Melli Darsa, Hukum

Wanita kelahiran di Bogor, 19 September 1966 ini adalah seorang advokat dan founder dari MDC (Melli Darsa & Co) yang memfokuskan diri pada penanganan masalah hukum terutama bidang ekonomi.

Selepas kuliah di Universitas Indonesia, Melli melanjutkan studi di Harvard Law School, Cambridge, Amerika serikat.

Dia sempat bergabung dengan kantor advokat seperti Makarim & Taira S, Wilmer, Cutler & Pickering, Washington DC, dan HHP.

Pada 2002, Melli Darsa mendirikan firma hukum. Bahkan pada 2006 Firma hukum MDC dinobatkan sebagai kantor hukum terbaik di Indonesia sebagai The World’s Leading Lawyers for Business 2006: The Client’s Guide dari Financial Law Review.

Kemudian pada 2009 mendapatkan penghargaan sebagai Asia Legal Business Employer of choice 2009 for Indonesia. Melli Darsa juga sempat mencalonkan diri sebagai ketua KPK pada 2010.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

3. Putri Kuswisnu Wardhani, Industri Kosmetik

Putri memegang jabatan Presiden Direktur PT Mustika Ratu Tbk sejak 2011. Dia merupakan anak kedua dari lima bersaudara BRA Mooryati Soedibyo, perintis PT Mustika Ratu.

Dia juga aktif berkecimpung sebagai pengurus Kadin Indonesia. Selain itu, dia didapuk menjadi Ketua Umum Perhimpunan Perusahaan Asosiasi Kosmetika Indonesia (PPAKI) serta Ketua Umum Asosiasi Merek Indonesia (AMIN).

Putri memulai karir di posisi manajer promosi dan periklanan selama dua tahun. Usai meraih gelar MBA di bidang business administration dari National University, Inglewood, California, dia menjabat manajer keuangan. Kemudian, secara bertahap posisinya terus naik hingga menjabat presiden direktur (CEO).

Karir Putri kian cemerlang ketika mencetuskan produk kosmetik untuk kaum remaja, Mustika Puteri. Sampai kini, produk tersebut masih bertahan dan menjadi salah satu tulang punggung bisnis Mustika Ratu.

4. Imelda Adhisaputra dari sektor Pertambangan, Teknologi dan Industri

Imelda saat ini menjabat sebagai Vice President CFLD Indonesia. Multi-national company yang bergerak di bidang pengembangan kota industri yang merupakan anak perusahaan dari CFLD international yang berkantor pusat di Singapura.

CFLD International menggarap 52 proyek pembangunan kota industri baru (New Industry City) di 11 negara, antara lain Amerika Serikat, Tiongkok, Mesir, dan beberapa negara lain di Asia Tenggara.

Sebelumnya dia pernah menduduki beberapa posisi penting perusahaan tambang di Indonesia. Mulai dari PT Freport, PT Newmont, dan PT BHP Billiton Indonesia.

Berbekal pendidikan Teknik Lingkungan dan Sipil dari Universitas Seattle, Amerika Serikat, dia menggeluti sektor pertambangan berwawasan  lingkungan.

Selain di bidang tambang, Imelda juga menjajal sektor teknologi informasi. Dia sempat menjabat sebagai Direktur Corporate affairs Intel sejak Januari 2009 sampai Oktober 2011.

Kembali ke pertambangan, wanita yang mempunyai hobi berkuda ini memimpin BHP Billiton Indonesia sebagai Presiden Direktur pada 2015.

Dia juga aktif dalam keorganisasian, diantaranya menjadi anggota Kamar Dagang Indonesia (Kadin), Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Indonesia Minning Association, dan Indonesia Minning Professional (Perhapi).

5. Parwati, Perbankan

CEO Bank OCBC NISP tahun lalu menyandang gelar Top 50 Asia’s Power Business Woman menurut versi Majalah Forbes Asia. Dia menjadi salah satu pemimpin wanita yang inovatif dan memberikan perubahan yang baik bagi perusahaan yang dipimpinnya sejak 2008 lalu menjadi pemimpin.

Dia bisa dikatakan sukses Bank OCBC NISP menjadi salah satu bank yang bertumbuh baik.

Sebagai CEO dan Presiden Direktur, Parwati sangat menekankan open communication dan sanggup menerima kritikan juga feedback dari semua lapisan karyawan serta nasabah.

Dia menerapkan budaya yang disebut dengan ONePIC-OCBC NISP (One, Professionalism, Integrity dan Customer Focus) dimana adalah inti dari segala aspek, dalam menciptakan lingkungan yang kondusif.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.