Sukses

Tanggapan Wapres JK soal Bunga KUR Sempat Tinggi

Wakil Presiden Jusuf Kalla menuturkan, kenaikan suku bunga menjadi 23 persen berdampak kepada pelaku UMKM.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyayangkan kenaikan suku bunga kredit usaha rakyat (KUR) saat pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) periode kedua, dari 10-11 persen menjadi 23 persen.

"Pemerintah punya kesalahan besar lima tahun lalu buat KUR waktu saya (jadi Wakil Presiden saat periode pertama) 10-11 persen, tiba-tiba kebijakan kabinet kedua SBY naik 23 persen," kata JK, saat menghadiri penutupan Kongres Ekonomi Umat Islam Majlis Ulama Indonesia (MUI), di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Senin (24/4/2017).

Wapres JK menuturkan, kenaikan suku bunga KUR berdampak bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Lantaran suku bunga tinggi menyulitkan pengusaha kecil mengembalikan kreditnya.

"Pengusaha besar semakin besar yang kecil makin kecil," ujar dia.

JK pun menyebut kebijakan menaikan suku bunga KUR pada era Pemerintahan SBY periode kedua tersebut juga menekan Bank Perkreditan Rakyat (BPR). "Kezaliman yang terjadi banyak bank BPR mati tidak bisa kerja," tutur Kalla.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla atau sering ditulis Jusuf Kalla atau JK adalah Wakil Presiden Indonesia yang menjabat sejak 20 Oktober 2014.
    Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla atau sering ditulis Jusuf Kalla atau JK adalah Wakil Presiden Indonesia yang menjabat sejak 20 Oktober 2014.

    Jusuf Kalla

  • Kredit Usaha Rakyat adalah salah satu program pemerintah dalam meningkatkan akses pembiayaan UMKM.

    kredit usaha rakyat

  • Usaha mikro kecil menengah atau (UMKM) adalah istilah umum dalam khazanah ekonomi.

    UMKM