Sukses

Sri Mulyani: Peluang Wanita Sukses di RI Lebih Besar

Sri Mulyani memamerkan banyaknya wanita yang diberi kesempatan Presiden Joko Widodo‎ (Jokowi) untuk menduduki jabatan tinggi di negara.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menilai wanita di Indonesia berpeluang besar untuk sukses dibandingkan negara lain. Ini terlihat dari negara ini yang pernah memiliki presiden wanita yakni Megawati.

Dia pun membagi pandangan perihal posisi wanita saat ini. Pandangan ini dia sampaikan saat menjadi pembicara dalam Annual Leadership Forum bertema Indonesia's Inspiring Woman‎ di Hotel Pullman, Jakarta, Rabu (26/4/2017).

Di hadapan puluhan pengusaha yang mayoritas para wanita, Sri Mulyani mengatakan, tidak ada alasan untuk membatasi wanita memiliki karir dan berkompetensi lebih tinggi dibandingkan para laki-laki.

"Kalau ada yang bilang saat ini perempuan tidak sekuat laki-laki, jangan salah, saat ini perempuan kuat banget lho," ujar dia.

Bahkan, dia memamerkan banyaknya wanita yang diberi kesempatan Presiden Joko Widodo‎ (Jokowi) untuk menduduki jabatan tinggi di negara.

Saat ini ada 9 menteri wanita di Kabinet Kerja. Ini menjadi bukti bagi masyarakat bahwa kemampuan wanita saat ini tidak bisa diremehkan.

Dia pun berharap hal ini bisa menginspirasi para wanita untuk lebih sukses dari saat ini.

Menurut dia, sebagai negara yang kaya akan budaya, peluang wanita untuk bisa lebih sukses di Indonesia saat ini lebih terbuka jika dibandingkan negara-negara lain, bahkan sekelas Amerika Serikat (AS).

"AS terbukti belum pernah memiliki Presiden dari wanita, kemarin itu hampir oleh Hillary, tapi tidak jadi. Sementara Indonesia sudah punya Ibu Megawati," tegas dia.

Sri Mulyani pun menggarisbawahi harapan peran wanita dalam pembangunan ekonomi di Indonesia harus lebih meningkat. Baik di sisi bisnis hingga birokrasi. (Yas/Nrm)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.