Sukses

Nasihat Luar Biasa soal Jalani Karier dari Bos Microsoft

CEO Microsoft Satya Nadella memberikan inspirasi untuk nasihat dalam karier yang diringkas dalam satu kalimat.

Liputan6.com, Jakarta - Sejak menduduki posisi Chief Executive Officer (CEO) Microsoft, Satya Nadella telah mengkombinasikan kepemimpinan yang efektif dan bisnis yang brilian di perusahaan teknologi.

Dalam sebuah wawancara dengan Business Insider, Nadella menuturkan, salah satu buku telah menjadi inspirasinya yaitu buku Mindset yang ditulis psikolog Carol Dweck. Dari buku itu ia ingin mencoba bangun sesuatu di Microsoft.

"Saya membacanya bukan dalam konteks budaya bisnis atau pekerjaan tapi dalam konteks pendidikan anak-anak saya. Penulis menggambarkan metafora sederhana anak-anak di sekolah. Salah satunya mengetahui semua, dan satunya semua itu belajar. Selalu belajar akan lebih baik dari pada yang lain. Bahkan jika anak-anak memulai dengan tahu semuanya dengan kemampuan yang jauh lebih banyak," tutur Nadella seperti dikutip dari laman Inc, Senin (1/5/2017).

"Kembali ke bisnis. Jika itu berlaku untuk anak laki-laki dan perempuan di sekolah, saya pikir ini juga berlaku bagi CEO seperti saya, dan seluruh organisasi seperti Microsoft," tambah dia.

Founder Insight Justin Bariso pun meringkas strategi itu dalam satu kalimat. "Jangan menjadi orang yang tahu segalanya. Jadilah pembelajar".

Ia menilai, itu salah satu nasihat yang bagus. Kolega Bariso, Mandy Antoniacci pernah sampaikan ketika Anda menyebut diri sebagai "ahli" di bidang apapun, menganggap posisi Anda telah mencapai potensi maksimal Anda. Ini menyiratkan Anda telah mencapai puncak yang mendebarkan dalam karier Anda. Secara tak langsung telah memadamkan rasa ingin tahu mengenai pengetahuan.

Bariso menuturkan, coba alihkan fokus Anda. Alih-alih membatasi diri Anda atau menjadi terlalu peduli dengan pandangan orang lain, maka perhatian utama Anda adalah pertumbuhan. Kesalahan bukan lagi "kegagalan". Sebaliknya itu kesempatan belajar.

Ia menuturkan, hal itu dapat mempengaruhi pendekatan seseorang terhadap pekerjaan dan kehidupan. Perhatikan bagaimana Nadella menerapkan pola pikir ini di Microsoft.

"Beberapa orang bisa menyebutnya eksperimen cepat. Namun, yang lebih penting kami menyebutnya pengujian hipotesis. Alih-alih mengatakan saya punya ide, bagaimana jika Anda mengatakan saya punya hipotesis baru," ujar dia.

"Ayo kami uji, dan lihat apakah itu benar. Tanyakan seberapa cepat bisa memvalidasinya. Jika itu tidak sah, lanjutkan ke langkah berikutnya," tambah dia.

Ia menuturkan,kesuksesan melalui serangkaian kegagalan dan pengujian hipotesis. Jadi, perlu diingat jangan menjadi tahu itu semua. Jadilah orang yang belajar itu semua.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.