Sukses

The Federal Reserve Pertahankan Suku Bunga

Bank sentral Amerika Serikat atau the Federal Reserve tetap yakin dengan pertumbuhan ekonomi ke depan.

Liputan6.com, Washington - Bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) tetap pertahankan suku bunga. Selain itu, the Federal Reserve juga mengabaikan pertumbuhan ekonomi yang melemah pada kuartal I 2017 dan menekankan kuatnya pasar tenaga kerja.

Ini merupakan sinyal kalau the Federal Reserve tetap berada di jalur akan menaikkan suku bunga sebanyak dua kali pada 2017.

Dalam sebuah pernyataan, the Federal Reserve juga menyatakan kalau belanja konsumen tetap solid, investasi bisnis meningkat dan inflasi mendekati target the Federal Reserve.

"Komite melihat perlambatan pertumbuhan ekonomi selama kuartal I kemungkinan bersifat sementara," tulis the Federal Reserve.

Pasar tenaga kerja terus menguat meski pertumbuhan aktivitas ekonomi melambat. Pertumbuhan konsumsi tetap solid juga menopang fundamental ekonomi.

Sebelumnya the Federal Reserve sudah menaikkan suku bunga sebesar 0,25 persen pada pertemuan terakhirnya pada Maret 2017 menjadi 0,75 persen-1 persen.

Sejumlah pejabat the Federal Reserve pun telah menekankan kalau bank sentral merasa lebih percaya diri untuk menaikkan suku bunga sebanyak dua kali pada 2017. Sinyal ini sebelum pertemuan the Federal Reserve dalam dua hari ini.

The Federal Reserve juga tetap optimistis terhadap pertumbuhan ekonomi dan rencana kenaikan suku bunga tetap menguat sehingga mendorong dolar AS terhadap euro dan yen. Imbal hasil surat berharga AS pun sedikit lebih tinggi.

"Mereka berusaha keras untuk menekankan kalau mereka (the Fed) akan menaikkan suku bunga untuk menjaga keseimbangan pada tahun ini," ujar Heidi Learner, Ekonom Savills Studley, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (4/5/2017).

Saat ini the Federal Reserve dalam siklus pengetatan suku bunga pertama kali dalam lebih dari satu dekade pertahankan suku bunga di tingkat rendah.

Pejabat the Federal Reserve ingin lebih banyak data ekonomi untuk kembali menormalkan suku bunga. Baru-baru ini pembuat kebijakan telah didukung data ekonomi yang menunjukkan lonjakan investasi dan pertumbuhan upah tercepat dalam satu dekade. Tingkat pengangguran juga turun pada Maret, mendekati level terendah dalam 10 tahun.

The Federal Reserve sedang menunggu kejelasan mengenai ukuran dan cakupan pemotongan pajak, pengeluaran infrastruktur, dan perubahan peraturan dalam pemerintahan di bawah Presiden AS Donald Trump.

Dalam pernyataannya, the Federal Reserve juga menunjukkan sedikit kekhawatiran terhadap inflasi melunak. Bank sentral AS ini juga bersiap untuk menyusutkan neraca US$ 4,5 triliun. The Federal Reserve akan kembali melakukan pertemuan pada 13-14 Juni.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.