Sukses

Cerita di Balik Keberhasilan Tax Amnesty RI di Dunia

Bank BUMN kumpulkan dana repatriasi Rp 52 triliun hingga akhir periode tax amnesty atau pengampunan pajak.

Liputan6.com, Jakarta - Masih ingat dengan program pengampunan pajak atau tax amnesty yang berlangsung sejak Juli hingga 31 Maret 2017?

Di balik perjalanan tax amnesty yang disebut-sebut paling berhasil di dunia ini, tersimpan cerita menarik dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak maupun para pengusaha yang ikut berperan aktif menyukseskan program ini.

Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Humas Ditjen Pajak, Hestu Yoga Saksama mengungkapkan, kesuksesan tax amnesty dengan capaian total harta yang dilaporkan sebesar Rp 4.855 triliun hingga 31 Maret 2017.

Terdiri dari deklarasi harta di dalam negeri Rp 3.676 triliun, harta luar negeri Rp 1.031 triliun, repatriasi Rp 147 triliun. Sementara uang tebusan mencapai Rp 114 triliun.

"Tax amnesty dibilang sukses, dari ukurannya terbaik di dunia. Itu sama sekali bukan hanya upaya dari Ditjen Pajak, tapi sinergi dari seluruh komponen bangsa, yakni Apindo, Kadin, Dewan Pers, HIPMI, perbankan, dan lainnya," kata Hestu Yoga di kantornya, Jakarta, Jumat (5/5/2017).

Sinergi ini, menurut dia, tidak berhenti sampai di sini. Dalam konteks perpajakan, Ditjen Pajak ingin meningkatkan kerja sama guna mendorong kepatuhan Wajib Pajak (WP).

Pihaknya meminta dukungan dari para pengusaha untuk bersama membangun negara ini, meningkatkan kepatuhan WP, dan mengerek rasio pajak.

Sementara itu, Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Kepatuhan Perpajakan, Suryo Utomo menambahkan, pesimistis muncul saat pelaksanaan tax amnesty pada September 2016.

"Karena tarif 2 persen tapi duit tidak masuk-masuk di sekitar awal September, mulai deh pesimis. Tapi di tiga bulan pertama, itu meledak hampir Rp 100 triliun uang tebusan," jelas dia.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Hariyadi Sukamdani membeberkan pengalaman saat pelaksanaan tax amnesty di awal. Sewaktu Sri Mulyani Indrawati usai dilantik Menteri Keuangan, beberapa orang Kemenkeu maupun Ditjen Pajak stres.

"Saya ingat saat rapat malam-malam dengan Bu Sri Mulyani, melihat wajah Pak Suryo cemberut karena waktu itu hasil tax amnesty di bawah Rp 10 triliun. Saya juga ikut stres, lalu Pak Suryo bilang mana teman-temannya dan saya bilang masih perlu konsolidasi. Saya juga ikut resah," ujar Hariyadi.

"Karena kalau ini (tax amnesty) gagal, Apindo bukan cuma dihukum tapi ini akan jadi urusan politik Presiden," tambah Hariyadi.

Akan tetapi, Hariyadi optimistis program tax amnesty akan berhasil mengingat ini adalah salah satu sarana yang diperlukan WP. Beruntung, Presiden mendukung penuh program ini. Termasuk andil Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan.

"Kalau tidak ada Pak Luhut belum tentu berhasil karena sebelumnya tidak banyak yang mendukung, Kemenkeu pun kurang percaya diri. Tapi Presiden ternyata support penuh," tutur dia.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Keuangan PT BRI Tbk, Haru Koesmahargyo menerangkan, 4 bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berhasil mengumpulkan dana repatriasi sebesar Rp 52 triliun sampai akhir periode tax amnesty.

"Berakhirnya tax amnesty bukan akhir dari segalanya. Kami akan meningkatkan kepatuhan pajak, contohnya untuk pengusaha kecil. Yang tadinya belum pernah punya NPWP, nanti kalau dapat kredit di atas Rp 50 juta, wajib punya NPWP," ujar dia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.