Sukses

Top 3: Uang yang Dihasilkan Pasukan Hacker Korea Utara

Berikut tiga artikel terpopuler di kanal bisnis seperti dirangkum pada Rabu 10 Mei 2017.

Liputan6.com, Jakarta - Hidup di bawah kekangan besar dari pemerintahnya, membuat banyak rakyat Korea Utara (Korut) tidak mengetahui dengan baik akan dunia teknologi dan internet.

Walau begitu, negara komunis satu ini ternyata mampu mendulang penghasilan cukup besar dari aktivitas pasukan siber miliknya. Pasukan ini sering meretas berbagai situs milik pemerintah hingga bank internasional.

Menurut National Intelligence Service, Korea Selatan, ada sekitar 1.000 sampai 3.000 hacker profesional yang dibina Korut. Pemerintah Korut melatih para hacker tersebut di sekolah-sekolah elit dan ditempatkan dalam satu tempat tinggal terpusat sehingga mudah dimanfaatkan untuk melancarkan serangan siber ke berbagai negara.

Artikel berapa uang yang dihasilkan pasukan hacker Korea Utara telah menyedot perhatian pembaca di kanal bisnis Liputan6.com. Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di kanal bisnis? Berikut tiga artikel di kanal bisnis seperti dirangkum pada Rabu (10/5/2017):

1. Berapa Uang yang Dihasilkan Pasukan Hacker Korea Utara?

Hidup di bawah kekangan besar dari pemerintahnya, membuat banyak rakyat Korea Utara (Korut) tidak mengetahui dengan baik akan dunia teknologi dan internet.

Walau begitu, negara komunis satu ini ternyata mampu mendulang penghasilan cukup besar dari aktivitas pasukan siber miliknya. Pasukan ini sering meretas berbagai situs milik pemerintah hingga bank internasional.

Menurut National Intelligence Service, Korea Selatan, ada sekitar 1.000 sampai 3.000 hacker profesional yang dibina Korut. Pemerintah Korut melatih para hacker tersebut di sekolah-sekolah elit dan ditempatkan dalam satu tempat tinggal terpusat sehingga mudah dimanfaatkan untuk melancarkan serangan siber ke berbagai negara.

Berita selengkapnya baca di sini


2. Kota Ini Bayar Rp 29 Juta Bagi yang Mau Jadi Penduduknya, Minat?

Bormida, sebuah kota kecil di Provinsi Savona, Italia mengeluarkan aturan cukup unik agar bisa menarik minat masyarakat untuk menjadi penduduk daerah tersebut. Pemerintah Kota Bormida menawarkan bayaran sebesar US$ 2186 atau setara Rp 29 juta (kurs US$ 1 = Rp 13.321) bagi siapa saja yang mau pindah menjadi penduduk Bormida.

Melansir Cosmopolitan.com, Senin 9 Mei 2017 , Walikota Bormida Daniele Galliano menyampaikan aturan baru ini. Hal ini dilakukan agar kota yang dihuninya mampu memiliki penduduk lebih banyak. Sampai saat ini, Bormida hanya dihuni oleh 394 orang.

Selain uang tunai, insentif lain yang bisa didapat adalah sewa rumah yang murah yaitu hanya 50 euro atau Rp 727 ribu per bulan. Bagi mereka yang menginginkan rumah dalam ukuran lebih besar, pemerintah menyediakan rumah dengan biaya sewa 120 euro alias Rp 1,7 juta.

Berita selengkapnya baca di sini

3. PLN Beberkan Penyebab Jakarta Kerap Alami Pemadaman Listrik

Meski Jakarta menjadi pusat pemerintahan sekaligus pusat bisnis di Indonesia, persoalan pemadaman listrik masih kerap dialami warga ibu kota. Hal itu bukan disebabkan oleh kekurangan energi listrik.

Kepala Divisi Energi Baru Terbarukan (EBT) PT PLN Tohari Hadiat menerangkan suplai listrik untuk Jakarta tidak pernah seret, bahkan berlebih, karena sudah masuk dalam jaringan interkoneksi Jakarta - Bali. Bahkan, cadangan suplai listrik mencapai 30 persen dari total kapasitas 40 ribu megawatt (MW).

Penyebab seringnya pemadaman listrik, ia menuturkan, terletak pada faktor transmisi listrik ke pelanggan. Seringkali, sambungan listrik terganggu oleh hal-hal yang terlihat remeh, seperti ada ular loncat ke kabel, kabel tersambar kalong hingga dahan pohon patah mengenai kabel.


Berita selengkapnya baca di sini

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.