Sukses

Tomikomart Milik Koperasi Buruh di Karawang Bisa Tiru Singapura

Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga menuturkan, koperasi di kalangan buruh sangat diperlukan.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga mengatakan, koperasi di kalangan buruh sangat diperlukan. Jika dikelola dengan baik akan meningkatkan kesejahteraan para anggotanya. Contoh bukti kesuksesan koperasi buruh antara lain di Singapura yakni National Trades Union Congress (NTUC).

"NTUC di Singapura adalah contoh koperasi buruh yang berhasil baik dan mampu menguasai 65 persen perdagangan ritel domestik Singapura," kata Puspayoga saat meresmikan PT Tomiko Mandiri Indonesia dalam keterangan tertulis, Jakarta, seperti ditulis Minggu (14/5/2017).

Tomiko Mandiri Indonesia merupakan perusahaan yang didirikan hasil kerja sama 35 koperasi buruh dari berbagai perusahaan di Karawang. Tomiko Mandiri Indonesia memiliki unit usaha yakni Tomikomart.

"Upaya Tomiko Mandiri Indonesia melalui Tomikomart patut menjadi proyek percontohan. Jika, berjalan baik akan digulir ke seluruh Indonesia, kepada semua koperasi buruh untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya," jelas dia.

Dia yakin, Tomiko akan sukses jika dikelola dengan profesional. Apalagi, Tomiko memiliki pasar yakni buruh. 35 koperasi buruh tersebut memiliki 75.000 anggota yang seluruhnya adalah buruh dari berbagai perusahaan di sekitar Karawang. Sebab itu, Tomikomart dipastikan dapat bersaing dengan bisnis ritel yang sudah ada sebelumnya.

"Kalau buruh sejahtera tidak akan ada demo. Contohnya di Singapura, pekerjanya tidak pernah demo," kata Puspayoga.

Direktur PT Tomiko Mandiri Indonesia Ihin Solihin mengatakan pertumbuhan ekonomi Karawang sangat tinggi dengan semakin banyaknya industri baru. Ini merupakan potensi pasar yang dapat dimanfaatkan oleh koperasi buruh untuk terus berkembang.

"Tomiko Mandiri Indonesia didirikan sebagai respons terhadap pertumbuhan ekonomi Karawang yang berkembang. Koperasi buruh harus mengambil kesempatan atas potensi ekonomi ini," ujar dia.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.