Sukses

Kemenhub: ABK di Pelabuhan Merak Tak Siap Hadapi Keadaan Darurat

Anak Buah Kapal (ABK) KMP Sebuku di Pelabuhan Merak tidak tahu cara menggunakan hidran.

Liputan6.com, Cilegon -  Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyayangkan ketidaksigapan Anak Buah Kapal (ABK) KMP Sebuku dalam proses penanganan kondisi darurat bila terjadi kebakaran di dalam kapal laut. Salah satunya, para ABK tidak mampu mengoperasikan hidran dengan baik.

"Semua alat-alat berfungsi, tapi kurang latihan. Seperti menyalakan alarm saja mereka bingung. Justru itu kan harus mencoba. Kalau tanpa ada latihan susah. Mereka harus rajin latihan," kata Antonius Tony Budiono, Direktur Jenderal (Dirjen) Hubungan Laut (Hubla) Kementerian Perhubungan (Kemenhub), saat melakukan uji petik kelayakan kapal untuk arus mudik dan balik di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Senin (15/05/2017).

General Manager (GM) ASDP Ferry Indonesia Cabang Merak Tommy Lee Kaunang pun mengakui bahwa para ABK yang bertugas di kapal tidak terlatih dengan baik.

"Kurang latihan tanggap darurat. Semua lengkap, karena itu pakai sensor. Karena disuruh coba, kita pecahkan satu," katanya, kala ditemui di tempat yang sama, Senin (15/05/2017).

Kondisi ini pun disesalkan oleh penumpang kapal. Mereka khawatir sewaktu-waktu terjadi kebakaran yang seperti yang dialami oleh kapal wisata Azhro Express. Beberapa bulan yang lalu kapal Azhro Express terbakar dan banyak penumpangnya tak bisa menyelamatkan diri lantaran kapal penuh dengan penumpang.

"Nanti kalau kebakaran terus petugasnya enggak siap, (bisa) banyak korban meninggal lagi. Mending kalau dekat pelabuhan, kalau di tengah laut gimana coba?" kata Hori, warga Lampung yang akan mudik ke kampung halaman setelah berlibur di rumah saudaranya di Kota Cilegon, Senin (15/05/2017).

Berdasarkan pantauan di lokasi, saat Dirjen Hubla memantau KMP Sebuku, mesin hidran yang berada di tengah kapal bocor. Sedangkan ABK yang mengoperasikan mesin hidran di bagian buritan kapal harus berupaya sekitar 30 menit untuk menyalakannya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.