Sukses

Asuransi Manulife Raup Dana Kelolaan Rp 55,8 Triliun

Asuransi Manulife Indonesia kini melayani lebih dari 2,3 juta nasabah di Indonesia

Liputan6.com, Jakarta Dana Kelolaan PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia mencapai Rp 55,8 triliun pada 2016, naik 11 persen dari tahun sebelumnya Rp 50,2 triliun.

Adapun pembayaran klaim asuransi, nilai tunai penyerahan polis, anuitas, dan manfaat lain mencapai Rp 6,8 triliun. Jumlah itu naik dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 5,6 triliun.

Sementara itu, total laba komprehensif berjalan konsolidasi Manulife tercatat sebesar Rp 664 miliar, turun dari 2015 yang sebesar Rp 1,19 triliun.

"Kami senang Manulife Indonesia mencetak hasil bisnis yang kuat pada tahun 2016. Posisi keuangan kami yang solid pada penghujung tahun menunjukkan kekuatan kunci dari kemampuan jalur distribusi kami yang beragam, yang didukung oleh tim agency yang berkualitas tinggi, kemitraan distribusi yang mapan serta bisnis dana pensiun dan manajemen aset kami yang kuat," ujar Direktur and Chief Financial Officer Manulife Indonesia Colin Startup di Jakarta, Selasa (16/5/2017).

Pertumbuhan kinerja pada tahun lalu antara lain terdorong premi bisnis baru yang naik 29 persen menjadi Rp 3,7 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp 2,9 triliun.

Dari premi bisnis baru itu, porsi terbesar diperoleh dari penjualan produk investasi yang naik 20 persen dari Rp 1,6 triliun di 2015 menjadi Rp 1,9 triliun di 2016. Sedangkan penjualan produk asuransi melonjak 39 persen dari Rp 1,3 triliun menjadi Rp 1,8 triliun.

"Ini wujud komitmen kami terhadap nasabah. Kami kini dipercaya mengelola dana lebih dari Rp 55,8 triliun," kata Startup.

Menurut dia, pertumbuhan bisnis baru yang dicetak Manulife jauh di atas industri asuransi di Indonesia yang tumbuh hanya 11 persen. Pencapaian itu juga mendongkrak pangsa pasar bisnis baru Manulife Indonesia menjadi 4,7 persen dari sebelumnya sebesar 3,8 persen di 2015. Manulife Indonesia kini melayani lebih dari 2,3 juta nasabah.

Adapun posisi modal perusahaan tercatat makin kuat. Hal itu terlihat dari Risk-based Capital (RBC) sebesar 410 persen untuk bisnis konvensional dan 87 persen untuk Tabarru Sharia.

Angka itu jauh melampaui batas minimum yang disyaratkan pemerintah sebesar 120 persen untuk konvensional dan 30 persen untuk Tabarru’ Sharia.

Startup mengakui, angka RBC itu turun dari tahun 2015 yang sebesar 495 persen. Penurunan itu karena persoalan kompleks dan yang terutama turunnya interest rate di 2016.

Novita Rumngangun, Direktur and Chief Marketing Officer Manulife Indonesia menambahkan, Manulife berfokus untuk membantu nasabah mencapai impian dan aspirasi mereka.

"Beberapa cara yang kami lakukan adalah membayar klaim secara cepat, menyederhanakan pengalaman nasabah serta memberikan solusi asuransi jiwa, kesehatan dan investasi yang komprehensif, " papar dia.

Menurut Novita, pihaknya ingin terus memenuhi kebutuhan nasabah sesuai dengan jalur akses pilihan mereka.

Ia menambahkan, pada 2016, Manulife Indonesia meluncurkan sejumlah solusi inovatif seperti MiWealth Assurance. Kemudian Manulife Essential Assurance dan lainnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Asuransi merupakan sebuah layanan yang menawarkan penggantian atas risiko kerugian yang mungkin terjadi akibat peristiwa yang tak terduga.

    Asuransi

  • Manulife adalah salah satu perusahaan asuransi jiwa di Indonesia.

    Manulife