Sukses

Ponsel Tercanggih Rilis, Beli atau Tidak?

Tahukah Anda mengapa peluncuran produk handphone biasanya selalu mendekati hari raya?

Liputan6.com, Jakarta - Jujur, saya suka sekali barang elektronik, gadget terutama. Mau itu ponsel, tablet, laptop, semuanya saya suka. Saya senang lihat kecanggihan-kecanggihan barang-barang itu, dan - setiap kali saya membeli salah satu diantaranya - saya selalu berusaha untuk mempelajari semua fitur dan cara memakai, sehingga saya merasa tidak percuma sudah membeli.

Nah, sekarang ini, hampir tiap bulan ada saja ponsel baru yang muncul. Beberapa diantaranya seringkali disertai dengan acara launching atau peluncuran besar-besaran. Pintarnya, beberapa acara launching itu sering mengundang sejumlah komunitas di masyarakat untuk ikut menonton dan - kalau bisa - menulis status di media sosial tentang peluncuran produk baru tersebut disertai kelebihan-kelebihannya.

Seminggu lalu misalnya, saya sempat melihat seorang teman saya menulis tweet tentang peluncuran produk ponsel baru, lengkap dengan fitur-fiturnya. Rupanya dia baru saja diundang ke acara peluncuran. Nah, acara-acara seperti ini - apalagi ditambah dengan banyaknya posting status promosi di media sosial - diharapkan bisa mendongkrak penjualan ponsel baru itu.

Kalau Anda perhatikan, seringkali barang-barang elektronik, terutama ponsel- yang merek dan tipe memang jadi unggulan sehingga dirasa perlu diadakan acara launching besar-besaran - diluncurkan sekitar satu-dua bulanan menjelang hari raya besar atau akhir tahun.

Tahu tidak kenapa? Salah satunya adalah karena bahwa orang Indonesia selalu punya kebiasaan belanja yang lebih besar menjelang hari raya, seperti Lebaran serta Natal  dan Tahun Baru.

Menariknya, acara-acara peluncuran besar ini seringkali membuat galau para pecinta ponsel, karena mereka jadi bertanya-tanya: perlukah membeli ponsel tersebut pada peluncuran pertamanya?

Saya sendiri, jujur, tidak terlalu suka membeli sebuah barang langsung pada peluncuran pertama. Memang, kadang pada peluncuran pertama harga barang tersebut biasanya pasti diskon. Besaran macam-macam, tapi biasanya saya perhatikan sekitar RP 1-1,5 juta.

Cuma - tanpa kita sadar - membeli pada kesempatan pertama biasanya malah memperbesar risiko kita, karena kita sebetulnya tidak tahu apakah barang tersebut memang betul-betul bagus atau tidak mengingat belum ada orang yang pernah memakainya.

Kalaupun ada orang yang sudah pernah memakainya (karena membelinya lebih dulu di luar negeri misalnya), mereka belum cukup lama memakainya sehingga kita masih belum tahu seberapa bagus produk tersebut setelah dipakai beberapa lama.

Selain itu, saya perhatikan juga bahwa seringkali acara peluncuran dibuat sedemikian rupa sehingga memancing rasa penasaran orang untuk ikut mengantri dan membeli. Pengalaman menunjukkan bahwa sebagian orang yang membeli produk pada saat peluncuran melakukan pembelian tersebut sebetulnya hanya karena penasaran dengan promo dan iklan yang luar biasa.

Ini beda dengan kalau rasa penasaran tersebut muncul saat sudah banyak orang yang memakai produk itu. Bila itu yang terjadi, Anda bisa melihat atau bertanya pada orang yang sudah pernah memakainya, apakah dia betul-betul menyukai produk tersebut, dan seperti apa kira-kira kualitas produk tersebut. Review di internet juga sudah banyak bertebaran untuk dipelajari.

Jadi, saran saya di sini buat Anda cukup jelas: Kalau memang tidak mendesak, tidak perlu membeli ponsel baru langsung pada saat launching pertamanya.

Harganya mungkin memang didiskon, tapi rasa ketidakpuasan karena salah membeli seringkali bisa lebih besar daripada harga diskon yang Anda dapatkan.

Jadi tunggu saja dulu sampai ponsel baru itu sudah beredar di masyarakat selama beberapa bulan, karena pasti sudah banyak ulasan-ulasan tentang ponsel tersebut dari yang sudah pernah memakainya, sehingga ini akan memudahkan Anda untuk mengambil keputusan apakah akan membelinya atau tidak.

Selamat mempertimbangkan.

 

Safir Senduk & Rekan
Telepon: (021) 2783-0610
HP: 0818-770-500 (Dala Rizfie-Manajer)
Twitter/Instagram: @SafirSenduk

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.