Sukses

Kementerian PUPR Bangun 830 Embung dalam 3 Tahun

Pembangunan Embung Kalipang dimulai awal 2017 dengan anggaran sebesar Rp 7 miliar.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan merampungkan 111 embung pada tahun ini. Dengan 719 embung yang sudah dibangun (tahun 2015-2016), maka total embung yang dibangun sebanyak 830 embung dalam tiga tahun.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan embung untuk mendukung ketahanan air dan kedaulatan pangan. "Ada embung berukuran besar dan embung kecil yang akan kita selesaikan tahun ini," kata dia dalam keterangan tertulis, Jakarta, Kamis (18/5/2017).

Embung merupakan bangunan konservasi air berbentuk kolam untuk menampung air hujan dan air limpahan atau rembesan saat musim hujan. Sehingga, air dapat dimanfaatkan saat musim kemarau. Volume embung maksimal 500 ribu meter kubik dengan kedalaman kurang dari 15 meter.

Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas tengah membangun dua embung baru dan merehabilitasi satu embung.

Kepala BBWS Brantas Fauzi Idris mengungkapkan, dua embung yang berada pada tahap pembangunan yakni Embung Kalipang di Desa Kalipang Kecamatan Grogol dan Embung Ngrayut di Desa Rembang Kepuh Kecamatan Ngadiluwih.

"Untuk Embung Ngrayut saat ini progresnya sudah 70,7 persen dan ditargetkan selesai pada Juni 2017," kata Fauzi.

Pembangunan Embung Ngrayut telah dimulai sejak awal 2017 dengan total anggaran Rp 1,9 miliar. Embung tersebut dibangun sebagai upaya konservasi sumber daya air dengan luas tampungan sebesar 1.965 m2 dan volume kapasitas tampungan 4.028 m3. Embung Ngrayut difungsikan untuk pemenuhan kebutuhan air irigasi, perikanan, serta menjadi salah satu pilihan destinasi wisata lokal.

Pembangunan Embung Kalipang juga dimulai awal 2017 dengan anggaran sebesar Rp 7 miliar. Embung ini masuk tahap konstruksi dengan progres 8,7 persen. Embung Kalipang memiliki kapasitas tampungan total mencapai 14.258 m3.

Selain membangun dua embung baru, BBWS Brantas juga tengah merehabilitasi Embung Joho di Desa Joho, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri. Rehabilitasi bertujuan untuk memperbaiki bangunan embung dari kerusakan. Embung Joho sendiri selama ini berfungsi sebagai konservasi sumber daya air dengan kapasitas tampungan total sebesar 29.300 m3 dan untuk kebutuhan irigasi seluas 614 hektar. Total anggaran untuk rehabilitasi Embung Joho sebesar Rp 2,1 miliar dengan progres konstruksi saat ini 38,46 persen. (Amd/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.