Sukses

4 Kesalahan Saat Mengatur Keuangan Anak

Semua orang tua selalu ingin memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya.

Liputan6.com, Jakarta - Semua orang tua selalu ingin memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Salah satu cara orang tua agar anaknya mendapatkan yang terbaik dalam menjalani kehidupannya adalah dengan selalu memenuhi kebutuhannya.

Salah satunya adalah kebutuhan keuangannya. Untuk hal keuangan, mulai dari makanan, urusan pendidikan, kesehatannya kelak di masa depan sudah diatur oleh para orang tua sedemikian mungkin, agar sang anak mendapatkan yang terbaik.

Namun tahukah Anda, seringkali para orang tua juga melakukan beberapa kesalahan dalam mengatur keuangan untuk anaknya, sehingga bukanya dapat memenuhi kebutuhan anak, malah semua yang telah direncanakan untuk kebaikan anak-anaknya menjadi rusak begitu saja.

Kita boleh menunjukkan rasa kasih sayang kita pada anak, namun untuk hal keuangan, tentunya semua membutuhkan perhitungan dan harus dihindarkan dari kebiasaan yang akan membuat keuangan malah menjadi kurang stabil.

Simak beberapa kesalahan yang terkadang dilakukan orang tua dalam mengatur keuangan untuk anaknya seperti dikutip dari Cermati.com:

1. Tak Mengajarkan Prioritas pada Anak

Dalam hal ini, yang terjadi adalah para orang tua terlalu royal pada anak-anak mereka, sehingga apa saja yang anak butuhkan cenderung selalu dipenuhi oleh para orang tuanya. Apa yang sang anak inginkan selalu dipenuhi.

Tentu saja hal ini kurang tepat dilakukan para orang tua, karena seharusnya menyayangi anak adalah dengan mengajarkan prioritas dalam hidupnya. Utarakan pada sang anak bahwa dibandingkan keinginannya tersebut, ada prioritas kebutuhan yang lebih penting untuknya di masa depan kelak.

2. Tidak Mengajarkan Nilai Uang

Sebagai orang tua sebaiknya Anda juga perlu mengajarkan anak mengenai pentingnya nila uang. Ajarkan pada mereka bahwa memperoleh uang sangatlah tidak mudah. Sebagai orang tua Anda harus kerja keras terlebih dulu untuk mendapatkannya.

Setelah mendapatkan uang, beritahukan pada anak kita bahwa kita harus menghargai uang dengan cara tidak menghamburkannya untuk kebutuhan yang tidak penting.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Segalanya untuk Anak

3. Segalanya untuk Anak

Sebagai orang tua yang sangat menyayangi anaknya, sebaiknya Anda tidak berpikir bahwa anak adalah segalanya. Memenuhi segala kebutuhan anak, bahkan hingga hal terkecilnya, seperti kurang tepat juga untuk dilakukan.

Kita malah akan mendidik anak menjadi kurang menghargai orang tuanya nanti. Memenuhi kebutuhan anak yang sewajarnya saja. tidak perlu Anda korbankan segalanya untuk memenuhi kebutuhan anak yang sekiranya masih di batas wajar.

4. Menunda Menabung Dana Pendidikan

Sebagian besar orang tua menganggap bahwa tabungan pendidikan anak adalah hal yang tidak terlalu wajib. Saat masih ada banyak uang, kelak pendidikannya masih bisa dibiayai. Jika Anda berpikiran seperti ini sebaiknya segera ubah pemikiran Anda.

Menyiapkan dana pendidikan anak justru merupakan investasi untuk pendidikannya kelak. Kita tidak pernah tahu biaya pendidikannya nanti akan membutuhkan berapa banyak dana. Sebaiknya siapkan dana tersebut dari mulai sang anak masih di dalam kandungan.

Sisihkan 15 persen dari Penghasilan untuk Dana Pendidikan Anak

Untuk mempersiapkan dana pendidikannya, para orang tua yang masih berpenghasilan setidaknya bisa menyisihkan 15 persen dari penghasilannya untuk investasi biaya pendidikan anak kelak.

Jangan lupa untuk menghindari kesalahan yang bisa saja terjadi saat mengelola uang untuk kebutuhan anak kita.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.