Sukses

Jadi Pembina Upacara Harkitnas di Kemenkeu, Ini Pesan Sri Mulyani

Sri Mulyani mengatakan, tema Hari Kebangkitan Nasional kali ini adalah pemerataan pembangunan Indonesia yang berkeadilan.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menjadi pembina upacara di Hari Kebangkitan Nasional pada pagi ini (22/5/2017) di lapangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat. Dalam peringatan tersebut, Sri Mulyani menyampaikan pesan kepada seluruh jajaran pegawai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk mewujudkan cita-cita Indonesia melalui pengelolaan keuangan negara yang baik.

Dalam upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional, Sri Mulyani mengenakan kemeja putih berdiri dengan tegak menjadi pembina upacara. Hadir seluruh jajaran Eselon I, II, dan pegawai Kemenkeu yang nampak hikmat mengikuti jalannya upacara yang digelar pada pukul 08.00 WIB.

Sri Mulyani mengatakan, tema Hari Kebangkitan Nasional kali ini adalah pemerataan pembangunan Indonesia yang berkeadilan. Tema ini relevan dengan fungsi Kemenkeu sebagai pengelola keuangan negara.

"Peranan keuangan negara sangat penting dalam mewujudkan Indonesia yang adil dan makmur. Dalam menjalankan peran ini, negara butuh jajaran Kemenkeu profesional, kompeten, berintegritas, komitmen untuk mewujudkan pemerataan pembangunan, keadilan, dan kesejahteraan," terangnya.

Dalam Nawa Cita, Sri Mulyani menuturkan, salah satu fokus dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017 adalah untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang merata, berkeadilan, inklusif, dan berkualitas.

"Kuncinya adalah pemerataan pembangunan. Kita terus menciptakan pemerataan pembangunan melalui fokus belanja dari sisi infrastruktur dan belanja memperbaiki kualitas sumber daya manusia di seluruh wilayah Indonesia, dari perbatasan sampai pedesaan," dia menjelaskan.

Sri Mulyani memastikan akan menjaga penerimaan APBN sebesar Rp 1.750 triliun dan belanja negara mencapai Rp 2.080 triliun. APBN tersebut akan digunakan sebagai instrumen fiskal untuk menciptakan pemerataan pembangunan dalam mewujudkan cita-cita bernegara.

"Penerimaan Rp 1.750 triliun dan belanja negara Rp 2.080 triliun hanya akan menjadi angka tanpa makna kalau tidak disertai strategi pemikiran untuk menggunakan keuangan negara guna pemerataan pembangunan," tegasnya.

Sambungnya, 50 persen dari jumlah pegawai Kemenkeu 70.257 orang adalah generasi muda. Sri Mulyani berharap supaya generasi muda di lingkungan Kemenkeu dapat melanjutkan estafet semangat perjuangan Budi Utomo yang melahirkan gerakan untuk mencapai kemerdekaan Indonesia.

Pasalnya, Sri Mulyani mengingatkan bahwa Indonesia sejak lahir adalah negara yang menjunjung Bhinneka Tunggal Ika. Didirikan bukan hanya untuk sekelompok golongan, satu agama, satu ras, atau satu jenis. Akan tetapi untuk seluruh rakyat Indonesia.

"Saya berharap generasi muda ini mampu meneruskan estafet semangat Budi Utomo di dalam mewujudkan Indonesia meraih kemerdekaan, merdeka dari kemiskinan, dari kebodohan, merdeka dari sisi ketertinggalan," cetus Sri Mulyani.

Sri Mulyani dalam kesempatan ini pun menyampaikan rasa terima kasih atas pencapaian terbesar dalam sejarah pemerintahan. Di mana, Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) 2016 memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan. Prestasi tersebut ada merupakan pertama kalinya dalam 12 tahun.

"Pada bulan ini, tahun ini, Indonesia melalui Kemenkeu atas kerja keras dan dedikasi dari Anda semua telah mencapai status LKPP 2016 WTP dari BPK. Ini suatu prestasi membanggakan, ini hasil kerja Anda semua," ucapnya.

"Tapi opini WTP bukanlah tujuan akhir, tidak seharusnya dirayakan secara berlebihan. Kita akan sampaikan ke masyarakat Indonesia, bahwa keuangan negara adalah milik rakyat, untuk rakyat, dan dedikasi untuk rakyat. Ini adalah suatu awal untuk menunjukkan tradisi pertanggungjawaban akuntabilitas, transparansi menggunakan APBN untuk kesejahteraan rakyat," tutup Sri Mulyani.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.