Sukses

Aksi Ambil Untung Investor Tekan IHSG

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (23/5/2017), IHSG melemah 18,83 poin atau 0,33 persen ke level 5.730,61.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak melemah pada penutupan perdagangan Selasa pekan ini. Aksi ambil untung investor tekan IHSG. 

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (23/5/2017), IHSG melemah 18,83 poin atau 0,33 persen ke level 5.730,61. Indeks saham LQ45 juga melemah 0,17 persen ke 959,205. Ada 201 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Adapun 131 saham menguat dan 111 saham lainnya diam di tempat.

Pada Selasa ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.777,68 dan terendah 5.672,98. Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 324.338 kali dengan volume perdagangan 10,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,1 triliun.

Investor asing melakukan aksi beli sekitar Rp 229 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.296.

Secara sektoral, sebagian besar sektor melemah. Hanya ada dua sektor yang menguat yaitu barang konsumsi dan manufaktur. Sektor yang melemah tertinggi adalah industri dasar yang turun 1,25 persen dan disusul kemudian sektor infrastruktur yang melemah 1,23 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham GREN naik 25,32 persen ke level Rp 193 per saham, saham ESTI melonjak 19,30 persen ke level Rp 136 per saham, dan saham MDRN menanjak 14,55 persen ke level Rp 63 per saham.

Saham-saham yang melemah antara lain saham UNIT melemah 24,31 persen ke level Rp 218 per saham, saham DNAR merosot 14,69 persen ke level Rp 244 per saham, dan saham CMPP tergelincir 13,29 persen ke level Rp 150 per saham.

Sebelumnya, Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi menjelaskan bahwa IHSG bergerak melemah karena aksi ambil untuk dari investor. Setelah mengalami lonjakan yang cukup tinggi karena Indonesia mendapat peringkat layak investasi, pelaku pasar melakukan aksi ambil untung sehingga IHSG tertekan. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.