Sukses

Pemerintah Waspadai Teknologi Kualitas Rendah dari China

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, masuknya investasi China dipastikan akan membawa dampak positif.

Liputan6.com, Jakarta - Investor China akan membanjiri Indonesia. Mereka akan masuk di berbagai sektor seperti infrastruktur dan industri. Pemerintah melihat kedatangan investor China tersebut memberikan dampak positif bagi ekonomi nasional. Namun di luar itu perlu ada yang harus diwaspadai.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, masuknya investasi dari China dipastikan akan membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi. Contohnya di sektor infrastruktur, pemerintah saat ini sedang mengejar ketertinggalan infrastruktur tetapi ada keterbatasan pendanaan.

Dengan adanya investor China ini diharapkan bisa mewujudkan pembangunan infrastruktur tersebut. Namun, Luhut menambahkan, ada yang perlu diwaspadai dengan masuknya investor dari China tersebut yaitu penggunaan teknologi kualitas rendah.

"Kami waspadai juga teknologinya kalau tidak bagus tidak mau juga Kami hati-hati, kita yakinkan betul itu," kata Luhut, di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Selasa (23/5/2017).

‎Luhut mengungkapkan, dalam Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) One Belt One Road (OBOR) di Beijing, China mengajak kerjasama investasi dengan negara lain termasuk Indonesia.

Untuk menampung investasi dari negeri tirai bambu tersebut, pemerintah telah menyiapkan tiga wilayah yaitu Bitung Sulawesi Utara, Kalimantan U‎tara dan Sumatera Utara. Invetasi yang ditawarkan adalah pembangunan infrastruktur transportasi‎, kelistrikan, kawasan industri serta fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter).

"Mereka lihat Indonesia punya power bagus, kita menawarkan ada tiga area perlu melakukan investasi di sana," ucap Luhut.

Pemerintah pun menindak lanjuti rencana tersebut, dengan mengirimkan ahli teknologi untuk memastikan teknologi yang digunakan kualitas baik. Ahli tersebut terdiri dari bebagai perguruan tinggi negeri dan Bandan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

"Kita ke Tiongkok mematangkan ini, kita akan membicarakan dengan BPPT dan universitas untuk menentukan ini, kita mau melibatkan pihak terkiat supaya perencanaan bagus," tutup Luhut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.