Sukses

Laba Pertamina Tergerus Kenaikan Harga Minyak di Kuartal I

Keuntungan Pertamina pada kuartal I 2017 mencapai US$ 0,76 miliar‎ turun 25 persen dari periode yang sama pada tahun lalu US$ 1,01 miliar.

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina (Persero) mencatatkan penurunan keuntungan pada kuartal pertama 2017. Hal ini terpicu kenaikan harga minyak yang tidak dibarengi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) ‎jenis Premium dan Solar bersubsidi.

Direktur Utama Pertamina Elia Massa Manik mengatakan, keuntungan Pertamina pada kuartal I 2017 mencapai US$ 0,76 miliar, turun 25 persen dari keuntungan periode yang sama pada tahun lalu, yaitu sebesar US$ 1,01 miliar.

"Memang terlihat bahwa tingkat keuntungan menurun. Ini menurun 25 persen," kata Elia di Kantor Pusat Pertamina (24/5/2017).

Adapun pendapatan Pertamina sepanjang ‎kuartal 1 mencapai US$ 10,15 miliar, naik 19 persen dibanding periode yang sama pada tahun lalu sebesar US$ 8,55 miliar.

Kenaikan pendapatan tersebut seiring kenaikan penjualan produk nonsubsidi dan kenaikan harga minyak dunia. Penjualan ‎pada kuartal 1 2017 mencapai US$ 51,3 per barel dari periode yang sama 2016 US$ 30,2 per barel.

"Jadi revenue kita masih bisa tumbuh dari US$ 8,55 miliar menjadi US$ 10,15 miliar," dia menjelaskan.

Direktur Keuangan Pertamina Arif Budiman mengungkapkan, keuntungan perseroan tergerus karena kenaikan harga minyak dunia tidak diiringi dengan kenaikan harga BBM Premium dan Solar bersubsidi. Hal ini membuat Pertamina harus melakukan subsidi silang untuk menomboki harga kedua jenis BBM tersebut.

"Secara pendapatan memang naik, jadi kita lakukan cross subsidi. Jadi sedikit menurun," ujar Arief.




* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.